Di Muprov ke-VII, Mendag Minta KADIN Tunjukan Kreativitas dan Inovasi Persaingan Dagang

CIREBON – Menteri Perdagangan RI yang turut hadir dalam Musprov VII KADIN Jabar, meminta para pengurus KADIN melakukan kreativitas dan inovasi di Jawa Barat. Pasalnya, persaingan dunia usaha tidak terbendung dan menuntut adanya inovasi dan kreativitas dari para pengusaha.

Hal ini seperti dikatan Enggartiasto Lukita, dengan adanya perang perdagangan maka harus dibuatkan konsep perdagangan yang mampu bersaing dengan dunia luar oleh KADIN (Kamar Dagang dan Industri).

“KADIN satu-satunya organisasi pengusaha yang dinaungi oleh Undang-Undang, dan pemerintah sangat mendengar masukan yang disampaikan oleh KADIN sesuai dengan tingkatannya. Jadi, KADIN harus pro aktif dalam mengembangkan perdagangan dan industri di Jabar,” ucapnya pada saat memberikan sambutan di Muprov ke-VII, Kamis (7/2).

Bahkan, dikatakan Enggar, ada beberapa kebijakan yang sebelum dikeluarkan oleh pemerintah yang dikonsultasikan terlebih dahulu kepada KADIN, dan itu sebagai bentuk perhatian pemerintah.

“Presiden pun mendengar masukan yang dikasih oleh KADIN, dengan strata yang ada adalah mitra yang diharapkan oleh pemerintah. Makanya, kami mengharapkan ada masukan yang disampaikan dengan baik dalam musyawarah kali ini, selain konsentrasi untuk ketua umum,” tuturnya.

Terlebih lagi, dijelaskan Enggar, bila kondisi perekonomian global sudah semakin terbuka. Dimana, dunia industri yang sudah berubah menjadi 4.0 harus diimbangin oleh kemampuan pihak terkait termasuk KADIN.

“Reaksi dunia kepada produk Indonesia seperti minyak sawit yang bersinggungan dengan lingkungan, harus dilakukan perbaikan karena persaingan antar negara sudah tidak dapat dibendung lagi. Terlebih lagi, situasi kali ini masuk dalam situasi ketidak pastian seperti perang dagang,” terangnya.

Dikatakan olehnya, jika dampak dari perang dagang ekonomi dunia ikut melemah yang berimbas pada eksport yang ikut melemah. Namun, masih terdapat peluang dengan cara pemerintah dalam mengambil kebijakan soal perdagangan dibuatkan iklim usaha yang lebih kondusif.

“Saya mengharapkan krearifitas dan inovasi dari pengusaha di Jawa Barat. eperti membuat e-commers sebanyak 55 miliar dollar pada tahun 2020. Dan, hal yang harus diantisipasi yakni memadukan antara online dan offline,” paparnya. (CP-02)