KESAMBI – Shelter Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Cipto Mangunkusumo dijanjikan oleh Dinas Perdagangan dan UMKM Kota Cirebon akhir bulan Januari 2019 akan ditempati.
Namun, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan fakta dilapangan bagi para PKL. Bahkan banyak PKL yang tidak setuju ditempatkan disana, karena banyak faktor yang bisa membuat dagangannya kurang laku untuk dijual.
Pantauan Cirebon Pos dilapangan, nampak beberapa pedagang yang ditanya tidak ingin pindah ke shelter. Justru lebih memilih masuk kedalam jalan atau gang yang dekat dengan Mall. Karena shelter yang di bangun diakui para pedagang tidak menarik, sehingga PKL enggan pindah ke lokasi tersebut.
Seperti yang disampaikan salah satu Pedagang Ketoprak di Jalan Cipto, Jamari mengatakan, keberadaan shelter untuk PKL disana kurang pas dan jauh dari keramaian. Apalagi, kata dia, tempatnya kurang menarik yang bisa membuat masyarakat enggan datang dan membeli dagangannya.
”Kita jualan makanan yang dua dan tiga hari gak laku pun, akan rugi. Tempat yang bagus, kalau bisa di pinggir mall atau di gang Sasana Budaya,” kata Jamari kepada Cirebonpos, Rabu (30/1).
Jamari mengungkapkan, tak hanya dirinya, pedagang lain pun tidak ada yang ingin berjualan di shelter tersebut. Pasalnya, kondisi shelter sudah banyak yang mengetahui seperti itu.
”Shelter disana mana ada orang yang kesana, kalau di dekat mall kan banyak masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Jamari, Satpol PP gak tau menau, dan mau tidak mau harus kesana kalau engga diangkut. Akan tetapi, kata dia, harus ada solusi yang bisa membuat shelter disana ramai.
”Pendataan sih udah dilakukan oleh Dinas Perdagangan mas, bahkan sampai ada surat teguran. Tapi, realisasinya belum terwujud,” ujarnya.
Jamari menuturkan, Dinas Perdagangan hanya memberikan surat teguran saja. Bagaimana kelanjutannya pun, pihaknya belum tahu apa.
”Belum ada solusi sama sekali, kan gak jelas. Boleh dipindahkan tapi ditempatkan yang benar, sehingga bisa laku dagangannya,” tuturnya.
Senada disampaikan salah satu Pedagang Baso, Udin mengatakan, Dinas Perdagangan hanya mendata PKL yang warga Kota Cirebon saja. Dirinya sebagai warga Kabupaten yang sudah berjualan lama belum didata.
”Saya harap semua didata, dan bisa ditempatkan. Apalagi shelter sudah jadi,” kata Udin.
Masih kata Udin, dhelter yang ada kurang menarik, apalagi tidak dekat dengan keramaian. Walaupun akan ada panggung hiburan disana, belum tentu masyarakat ingin membeli makanan dan minuman disana.
”Pemerintah harus lebih membuat tempatnya menarik, sehingga banyak masyarakat yang datang ke shelter,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Disperindahg UMKM Hanya Bisa Beri Teguran, PKL Enggan Tempati Shelter Cipto yang Tak Menarik"