CIREBON – Peta politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cirebon semakin dinamis dengan dinamika yang melibatkan Koalisi Cirebon Guyub yang didalamnya ada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat serta PPP. Dinamisasi akan terlihat di partai ini terkait potensi pencalonan di mana PDIP dikabarkan akan menggandeng calon dari PKS, yang bisa menyebabkan Demokrat memilih keluar dari partai tersebut, ataupun sebaliknya jika PDIP mengambil calon Demokrat.
“Kondisi politik di Kota Cirebon saat ini sangat dinamis. Jika PDIP benar-benar memilih calon dari PKS misalkan Karso atau Azrul, maka sangat mungkin Demokrat akan menarik diri dari lingkungannya. Begitu pula sebaliknya, jika Demokrat yang dimbil PDIP jelas PKS juga akan keluar dari koalisi. . Tentu, semua akan menarik dan dinamis jelang rekomendasi pasangan calon turun,” ujar Direktur ARFI Institut, Dr Iskandar Zulkarnaen MSi.
Di sisi lain, kata dia, ini mencerminkan strategi masing-masing partai dalam memperkuat posisi mereka di Pilkada. PDIP dan PKS tengah melakukan negosiasi secara intensif, sedangkan Demokrat menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Situasi ini tentunya akan berdampak signifikan pada dinamika politik di Kota Cirebon menjelang Pilkada. Para pengamat dan politisi terus mengikuti perkembangan ini dengan cermat, mengingat bahwa keputusan akhir dari masing-masing partai akan menentukan arah konflik dan calon yang akan bertarung di Pilkada mendatang.
“Tentu saja, kondisi lain pun tidak menutup kemungkinan ada pergeseran yang dinamis jelang calon direkomendasi. Mislkan Nasdem, Gerindra, atau Golkar, PKB dan PAN masih sangat mungkin berubah sebelum ada penetapan resmi koalisi dan pasangan calon. Tentu ini sangat menarik ditunggu, dengan kejutan-kejutan, “tutupnya. (CP-10)
Be the first to comment on "Dinamis, ARFI Institut Catat PDIP Memilih Diantara Calon PKS atau Demokrat"