KEJAKSAN – Keputusan Deklarsi Walikota Nashrudin Azis untuk Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI Nomor Urut 01 Jokowi-Ma’rif Amin hari Sabtu (19/1) sempat membuat masyarakat serta kader Partai Demokrat Kota Cirebon bertanya-tanya. Meski demikian, Azis memilih berbeda dengan Partai Demokrat di Pilpres 2019 ini.
Meskipun, Senin (21/1) dijawab oleh Deklarasi DPC Partai Demokrat yang tetap satu komando digaris DPP untuk mendukung dan memenangkan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno.
Atas hal tersebut, Ketua Tim kampanye Gabungan Capres dan Cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin Kota Cirebon, Edi Suripno menilai, Nashrudin Azis cukup dewasa dalam berpolitik, termasuk mengambil sikap untuk mendukung Capres yang tidak sejalan dengan partainya.
“Nashrudin Azis sudah lama berpolitik. Kalau ternyata pindah dukungan, bukan siapa yang mengajak, tapi memang pilihannya. Azis cukup dewasa dalam berpolitik,” kata Edi saat ditemui di Gedung DPRD, Selasa (22/1).
Edi mengungkapkan, bahwa dugaan Nashrudin Azis berdiri dua kaki, itu tidak benar. Pasalnya, kata dia, komitmen untuk memenangkan Capres Jokowi – Ma’ruf Amin atas keinginan pribadi, bukan atas nama partai. Dirinya tidak ingin berpandangan buruk terhadap isu yang beredar. Namun, yang pasti komitmen yang sudah dinyatakan akan berdampak luas pada Pilpres di Kota Cirebon.
“Kami tidak ingin berpikiran buruk, dengan komitmen yang sudah diucapkan langsung itu berarti jelas sudah mendukung. Ini akan berdampak luas buat Kota Cirebon,” ungkapnya.
Masih kata, Ketua DPRD Kota Cirebon ini, pihaknya dalam waktu dekat akan deklarasi pemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin dengan melibatkan Walikota Cirebon ini. Diakuinya didalam struktural relawan, Azis tidak menjabat apapun, karena relawan di bentuk jauh – jauh hari sebelum Azis gabung.
“Kami akan rapatkan barisan untuk bisa deklarasi memenangkan Jokowi – Ma’ruf Amin. Azis memang tidak masuk kedalam struktur relawan, karena terlambat,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Soal Beda Dukungan Dengan Partai, Edi Nilai Azis Lebih Dewasa Berpolitik"