Kapolres Cirebon Kota Sarankan Pemkot Segera Gelar Mediasi Soal Galian C Argasunya

KEJAKSAN – Terkait aktivitas ilegal berupa penambangan alam di wilayah Argasunya Kecamatan Harjamukti, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy mengungkapkan, pihaknya bersama Kodim 0614 Kota Cirebon tidak akan tinggal diam atas penambangan ilegal tersebut. Meski demikian, Kapolres Cirebon Kota meminta Pemkot Cirebon segera menggelar mediasi bersama pihak terkait atas persoalan tersebut.

“Kami, saya sendiri bersama Dandim, dan Pj walikota pernah langsung ke sana, saat melihat penambangan ilegal, kami perintahkan stop mereka yang bekerja,” ujar Roland saat ditemui di TPSS Pamitran, Rabu (5/9).

Menurut Roland, jika penambangan ilegal main-main, pihaknya tidak akan tinggal diam, akan segera lakukan penegakan hukum, apabila memang sudah terjadi pelanggaran hukum.

“Kalau ada bukti, bisa serahkan kami, langsung ambil tindakan. Karena di sana juga sudah kami pasang polis line,” ungkapnya.

Jadi, Roland menegaskan, Polres Cirebon Kota maupun Kodim 0614 Kota Cirebon tidak tinggal diam, pihaknya juga sudah menyarankan ke pemerintah kota untuk melakukan mediasi dan diskusi dengan semua pihak. Pasalnya, lanjut Roland, di sana, ada warga Argasunya sendiri yang menjadikan penambangan itu sebagai mata pencaharian.

“Alasannya untuk kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Akan tetapi, kata Roland, ada kelompok lain yang menggunakan alat berat dalam melakukan aktivitas penambangan, maka, harus dipilah, dan didalami mana saja yang benar benar penambangan liar dan mana warga yang memang butuh untuk menghidupi keluarganya, tentu dengan cara yang tidak merusak lingkungan.

“Kita tidak bisa saklek dalam penindakan, karena di situ ada msayarakat kecil. Kami menyarankan untuk diskusi bersama, Argasunya ini mau dibawa kemana,” jelasnya.

Roland menambahkan, apabila ada anggota Polri maupun TNI yang bermain di dalamnya, akan ditindak tegas pula. Roland pun menjamin hal tersebut tidak pernah ada.

“Ini kompleks, itu tidak terjadi satu dua hari kemarin, satu dua bulan kemarin, sudah bertahun-tahun, perlu pembicaraan mendalam antar semua pihak,” tambahnya. (CP-06)