CIREBON – Masuknya musim kemarau di beberapa bulan terakhir ini membuat para petani menjerit, karena minimnya pasokan air guna mengairi lahan pertanian. Salah satu embung di Desa Sarwadadi Kabupatrn Cirebon yang menjadi tumpuan bagi lahan pertanian di 4 desa mengalami kekeringan yang signifikan.
Hal itu seperti disebutkan oleh Malclom Muhamad Othery sebagai penanggung jawab embung menuturkan, sudah sejak 1,5 bulan terakhir embung mengalami kekeringan. Tepatnya kata dia, sejak pertengahan Juli, Embung Sarwadadi ini hanya menyisakan air setinggi 1,5 meter saja. Dipastikan, kata Malcom, hal tersebut tidak dapat mengairi di keempat desa.
“Waduk ini untuk mengairi 4 desa yaitu Desa Sarwadadi sebanyak 80 meter kubik, Kerandon 30 meter kubik, Sampiran 20 meter kubik dan satu desa lagi sebanyak 10 meter kubik,” ungkapnya saat ditemui di pos Embung Sarwadadi.
Masih kata dia, kekeringan ditahun ini berbeda dengan tahun kemarin yang dimana tidak mengalami sekering seperti saat ini. Masih kata dia, dimana sebelumnya pada tahun 2014 sempat mengalami kekeringan yang sama seperti saat ini.
“Kami prediksikan kekeringan embung ini hingga pertengahan Oktober,” katanya.
Dijelaskan pula olehnya, sedimentasi embung ini dinilai cukup tinggi yang tidak sesuai pada awal dibangun. Pasalnya, masih kata Malcom, terdapat tumpukan lumpuran yang hingga 2 meter. Ditambah lagi, terdapat kebocoran yang sejak tahun lalu pula yang hingga saat ini belum juga belum mengalami perbaikan.
“Dari keringnya embung ini terdapat pula petani yang gagal panen,” ujarnya.
Dikatakannya, embung yang dibangun sejak tahun 2004 dapat menampung 131 ribu meter kubik. (CP-02)
Be the first to comment on "Embung Sarwadadi Mengering, Pertanian di 4 Desa Terancam Kekeringan"