LEMAHWUNGKUK – Kota Cirebon sebagai Kota metropolitan akan terwujud. Pasalnya, jangka waktu sejak tahun 2013 – 2018 nilai investasi yang masuk Kota Cirebon mencapai Rp 852 miliar. Hal itu seperti dikatakan Kabid Penanaman Modal Dinas Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cirebon.
“Nilai investasi yang sudah masuk sejak Tahun 2013 sampai Bulan Juni 2018 sudah mencapai Rp852 miliar dan itu akan terus meningkat hingga akhir tahun ini,” kata Wawan Supramuka saat ditemui diruang kerjanya (14/8).
Wawan menjelaskan, untuk di Kota Cirebon dengan lahan yang terbatas banyak investasi dibidang jasa dan perdagangan seperti perusahaan cabang dari jakarta. Mereka buka usaha di Cirebon hanya buka cabang.
“Itu merupakan sebagai indikator perekonomian di Cirebon yang bisa membuat meningkat terus,” jelasnya.
Masih kata Wawan, investasi ada beberaoa macam, yakni primer seperti tanaman, pangan, perkebunan peternakan, serta pertambangan. Kemudian, investasi sekunder yakni percetakan atau industri kertas, mineral, logam, mesin dan elektronik serta industri tersier ada kontruksi, perdagangan reperasi dan lain-lain
“Yang paling terbesar itu investasi perdagangan reparasi, sebesar Rp777 miliar,” ujarnya.
Wawan menyebutkan, investasi yang terbaru ada cafe baru dan hotel baru didaerah Cipto. Sejauh ini, pihaknya hanya melakukan pengawasan dan pengendalian kemudian pihaknha ajukan laporan ke pusat.
“Sampai saat ini, belum ada moratorium untuk hotel maupun cafe,” ucapnya.
Kota Cirebon, kata Wawan, memiliki 4 potensi pariwisata yakni pantai Kejawanan, Pelabuhan, out bond Argasunya dan Kesenden. 4 potensi tersebut akan dikaji dahulu yang dilakukan oleh Litbang di BPPPPD.
“Hanya baru Argasunya yang dikaji, sehingga potensi bisa terlihat di tahun mendatang,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Tahun 2013-2018, DPMPTS Catat Investasi Rp852 M"