LEMAHWUNGKUK – Revitalisasi replika Pedati Gede dan Taman BAT senilai Rp2,2 miliar sudah menjadi temuan pendahuluan dengan meminta dokumen dan cek fisik oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat. Bahkan, Polres Cirebon Kota juga sudah melakukan pemeriksaan atas aduan masyarakat pada pembangunan Pedati Gede dan Taman BAT. Atas hal itu, Sultan Saladin meminta adanya pertanggung jawaban atas pengawasan pembangunan dengan adanya temuan pendahuluan oleh BPK.
Catatan dan data BPK dalam pembangunan Pedati Gede dan Taman BAT menyebutkan, DED tidak dijadikan acuan pada saat pelaksanaan. Apalagi menurut penjelasan ITB terdapat realisasi biaya pribadi yang tidak tercantum dalam dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Belum lagi, adendum tidak disertai dengan CCO (Contract Change Order), serta tidak terdapat dokumen Back Up Data dan As Built Drawing.
“Temuan BPK pada revitalisasi Taman BAT dan replika Pedati Gede mestinya pelaksana pekerjaan harus punya rasa tanggung jawab atas apa yang menjadi temuan tersebut,” kata Sultan Keraton Kanoman, Saladin.
Menurut Sultan Saladin, temuan BPK sebetulnya lumrah dalam pekerjaan pemerintah. Namun, kata dia, pada saat pelaksanaan pengawasannya bagaimana. Sehingga, bisa menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Apalagi ditemuan awal gambar bangunan taman dengan DED bisa berbeda. Mungkin pelaksananya yang kurang tepat, bukan dari sumber anggarannya,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Sultan Saladin, ada nilai positif dari bangunan replika Pedati Gede sebagai daya tarik wisatawan dari luar untuk mengunjungi Kota Cirebon.
“Tapi, replika Pedati Gede bisa lebih besar lagi ukurannya. Karena itu membuktikan pesan sesungguhnya Cirebon sudah maju,” tuturnya.
Sultan Saladin juga menuturkan, replika Pedati Gede ini sebagai informasi kepada masyarakat dimana ada sesuatu yang jauh lebih baik.
“Tentunya informasi penting, bahwa Pedati Gede menjadi alat transpoetasi tempo dahulu,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Soal Pedati Gede, Sultan Saladin: Harus Tanggung Jawab Atas Temuan"