SUMBER – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon menggelar acara Workshop Food Security And Verherability Atlas yang menggandeng seluruh Camat se-Kabupaten Cirebon yang diselenggarakan di Aula Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Rabu (13/3).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon, Muhidin mengungkapkan, tujuan acara tersebut untuk mempetakan desa rawan pangan. Sehingga nanti ketersediaan pangan serta pamanfaatan dan sarana guna memenuhi kebutuhan pangan dapat tertangani soal kerawanan pangan.
“Ada zona merah sebagai rasio normatif pada kesediaan pangan yang harus diantisipasi,” ungkapnya.
Sejauh ini, dinilai melalui hasil penelitian bila ketahanan pangan Kabupaten Cirebon hanya beras, bawang merah, gula pasir, ayam yang masih berada diangka surplus. Selain itu, kata dia, kebutuhan telur ayam, daging sapi dan cabe merah masih ketergantungan yang dimana hal itu masih dicari solusi dan akan dikoordinasikan dengan leading sektor lainnya.
“Untuk menutupi kerawanan pangan, ini kedepan kelompok tani yang akan diberdayakan dan itu urusan leading sektor lainnya. Karena Dinas Pangan hanya mengolah data tidak bisa mengurusi secara langsung,” paparnya.
Masih kata Muhidin, dari hasil penelitian desa yang berada dizona rawan pangan seusai hasil penelitian Bappeda tahun 2014 terdapat 23 desa yang berada di wilayah rawan pangan.
“Ditargetkan tahun ini akan ada pembenahan dengan diberikannya bantuan kepada 6 Desa dari jumlah itu sebanyak 38 ton beras,” tuturnya.
Dikatakan Muhidin, bantuan tersebut dari hasil perhitungan kebutuhan konsumsi sebesar 300 gram/perjiwa. Sehingga dari jumlah total masyarakat Kabupaten Cirebon yang kurang lebih sebesar 2.100 juta dibutuhkan 600 ton/hari sehingga dalam satu tahun 23.068 ton. Kemudian untuk ketersediaan beras disetiap tahunnya sebesar 33.4274 ton sehingga antara jumlah kebutuhan dan ketersediaan dianggap surplus.
“Untuk beras surplus jumlahnya, antara kebutuhan dan ketersediaan,” ujarnya.
Sedangkan untuk kebutuhan Gula Pasir dalam satu hari sebesar 18.493 ton/tahun sedangakan untuk ketersediaan gula sebesar 19.062 ton/tahun. Kemudian, untuk kebutuhan bawang merah 10.580 ton/tahun sedangkan untuk produksi dallam jangka waktu satu tahun sebesar 30.398 ton.
“Itu angka-angka yang dianggap masih surplus dari kebutuhan pangan,” katanya.
Masih lanjut dia, kebutuhan yang paling sangat dibutuhkan yakni daging Sapi. Pasalnya dalam satu tahun kebutuhan daging sapi sebesar 8.843 ton/tahun sedangkan ketersediaan daging sapi dalam satu tahun sebesar 538 ton/tahun sehingga kekurangan dari kebutuhan daging sapi dalam satu tahun sebesar 7.945 ton/tahun.
“Sejauh ini, daging sapi masih dipasok dari luar daerah dan angka kebutuhannya masih jauh,” ungkapnta.
Lalu, lanjut dia, untuk kebutuhan telur ayam dalam satu tahun sebesar 15.396 ton/hari sedangkan untuk ketersediaan telur dalam satu tahun sebesar 749 ton/tahun sehingga kekurangan kebutulan telur ayan dalam satu tahun sebesar 14.647 ton.
“berkaitan hal ini sudah dilaporkan kepada Gubernur dan juga PJ Bupati,” tutupnya. (CP-02)
Be the first to comment on "Petakan Desa Rawan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Bersama Camat Se-Cirebon Gelar Workshop"