KESAMBI – Perubahan iklim diduga terjadi karena fenomena El Nino di sejumlah wilayah di Indonesia, hal itu berdampak pada ketahanan kesehatan masyarakat di tanah air. Kondisi tersebut perlu adanya mitigasi perubahan ketahanan kesehatan masyarakat.
Hal tersebut tertuang dalam Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat yang digelar Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Institut Mahardika Cirebon (IMC), yang digelar di Hotel Tryas.
Seminar nasional bertemakan “Membangun Strategi Mitigasi Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Kesehatan Masyarakat di Indonesia” ini di buka langsung Dekan Fakultas Kesehatan Institut Mahardika Cirebon Jaenudin SKM MPH, sebagai pengganti Rektor yang berhalangan hadir.
Hadir sejumlah pemateri diantaranya Pemateri 1 Widyaiswara Ahli Madya Balai Diklat Linkungan Hidup dan Kehutanan Kadipaten Majalengka Dr Hendra Gunawan SPd MP, Pemareri 2 Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Satrio Manggala.
Steering Komite Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Rendi mengatakan, sekarang perubahan iklim yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia telah membawa dampak negatif, terhadap semua lapisan kehidupan manusia, yang mana secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat seseorang.
“Sesuai dengan tema seminar nasional ini diperlukan adaptasi atau mitigasi, untuk menghadapi perubahan iklim yang terjadi, sehingga dapat mengurangi dampak negatifnya di masyarakat,” jelas Rendi saat dikonfirmasi.
Rendi mencontohkan, fenomena El Nino seperti musim panas yang lebih panjang durasinya, seharusnya di bulan September itu sudah musim penghujan, namun sampai dengan sekarang sudah masuk Oktober juga belum turun hujan.
“Prediksi musim hujan sendiri menurut BMKG akan terjadi pada November, dampaknya jelas ke lingkungan, dimana terjadinya musim panen yang terlambat, sehingga harga kebutuhan pokok menjadi naik,” kata Rendi.
Melihat kondisi tersebut, lanjut rendi lewat seminar nasional perlu adanya proses mitigasi yaitu dengan langkah menanam pohon untuk proses penghijauan, pemenuhan gizi dengan berkebun secara mandiri, mengurangi polusi udara dengan naik angkutan umum ketika hendak beraktivitas.
“Tidak menggunakan kantong plastik tapi pakai bahan non plastik, pemilihan sampah organik dan un organik, diharapkan dengan seminar nasional ini bisa mengedukasi para mahasiswa, sebagai agen perubahan dalam menghadapi perubahan iklim ini,” papar Rendi.
Sementara itu, seminar nasional ini merupakan program kerja dari HMPS Kesehatan Masyarakat Institut Mahardika dan program kerja Badan Khusus Pemerhati Lingkungan Hidup Ikatang Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia dan didukung oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, selaku organisasi profesi Kesehatan masyarakat.
Seminar Nasional ini digelar secara offline maupun online diikuti 300 mahasiswa dari kampus internal institut mahardika cirebon dan juga kampus lainnya di Indonesia. (CP-10)
Be the first to comment on "Jaga Ketahanan Kesehatan, Mahasiswa Kesmas Institut Mahardika Ajak Bangun Strategi Mitigasi Perubahan Iklim"