CIREBON – Pada hari Kamis kemarin, Keraton Kanoman menggelar upacara Panjang Jimat (Pelal), sebuah tradisi tahunan dalam rangka memperingati Maulid Nabi di Cirebon. Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
memiliki makna mendalam dalam budaya Cirebon, yang tujuannya adalah untuk mengenang dan mengambil teladan dari ajaran Nabi Muhammad SAW.
Upacara Panjang Jimat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan identitas di Cirebon, khususnya di Keraton Kanoman. Upacara tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk pembacaan shalawat, zikir, doa, dan penampilan kitab Barzanji
oleh para anggota Mesjid Agung, keluarga sultan, dan abdi dalem. Salah satu momen istimewa dalam upacara tersebut adalah kehadiran Raden Sri Wulandari, yang akrab disapa Mba Wulan.
Mba Wulan, sebagai Putri Keraton, mengikuti rangkaian acara tersebut dengan penuh kekhusyukan dan pengabdian. Namun kehadiran Mba Wulan tidak hanya sebagai anggota keraton; ia juga adalah Calon Anggota DPR RI untuk Kota, Kabupaten Cirebon dan Indramayu (Dapil Jabar 8) Partai Gelora.
“Momen Panjang Jimat (Pelal) dalam rangka memperingati Maulid Nabi di Keraton Kanoman ini sebagai wujud untuk menjaga dan merawat kearifan lokal dalam mengungkapkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Kita harus merawat dan menjaga kearifan leluhur kita ini,” ungkap Mba Wulan.
Mba Wulan memanfaatkan kesempatan ini untuk memohon dukungan, doa, dan restu dari seluruh masyarakat yang hadir, terutama kepada Abdi Dalem Keraton Kanoman. Ia berharap, agar segala hajat dan niatnya untuk memajukan Kota dan Kabupaten Cirebon dan Indramayu dapat dimudahkan dan mendapat berkah.
“Kami mohon doa dan restu serta dukungan di acara yang penuh berkah ini. Semoga segala hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT,” ujar Mba Wulan.
Kehadiran Mba Wulan dalam Upacara Panjang Jimat tidak hanya menjadi simbol persatuan antara tradisi keraton dan aspirasi kepemimpinan modern,
tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam menjalani peran mereka dalam masyarakat. Selain menjaga kearifan lokal, Mba Wulan juga berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi wilayahnya, sebuah semangat kepemimpinan yang patut diapresiasi.
“Merawat kearifan lokal tentu harus dibarengi dengan menjaga aspirasi dan pengembangan potensi masyarakat. Dan kolaborasi ini harus beriringan untuk kemajuan SDM dan pembangunan daerah,” paparnya. (CP-10)
Be the first to comment on "Pelal Panjang Jimat, Raden Sri Wulandari: Menyemai Inspirasi Kepemimpinan dan Kerakyatan"