KEJAKSAN – Baru-baru ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat terdapat beberapa poin yang diduga janggal ataupun ketidak sesuaian atas selama proses pengerjaan revitalisasi Taman BAT dan pembuatan replika Pedati Gede Kota Cirebon.
Paket swakelola revitasliasi Taman BAT dan pembuatan replika Pedati Gede senilai Rp2,2 miliiar tersebut belum sesuai ketentuan.
Dimana, dalam pembangunannya merujuk DED tidak dijadikan acuan pada saat pelaksanaan. Apalagi, menurut penjelasan ITB terdapat realisasi biaya personel yang tidak tercantum dalam dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan dalam data BPK Jawa Barat.
Belum lagi adendum tidak disertai dengan CCO (Contract Change Order), serta tidak terdapat dokumen Back Up Data dan As Built Drawing.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon, Wandi Sofyan diakui bahwa hal itu masih dalam tahap permintaan data saja.
“DPRKP menindaklanjuti hal ini karena masih dalam tahap permintaan data oleh BPK kepada kami terkait pekerjaan revitalisasi Taman BAT dan Pembuatan Replika Pedati Gede,” kata Wandi saat dikonfirmasi oleh Cirebonpos di ruang kerjanya, Jumat (31/3).
Wandi mengungkapkan, permintaan data diperlukan oleh BPK karena pelaksanaannya melalui LPPM ITB yang nanti pun kordinasi dengan PPK PPTK dan unsur teknis dinas.
“Kami segera di koordinasikan terkait permintaan data oleh BPK untuk dipenuhi dan dilengkapi. Kami sudah koordinasi juga dengan LPPM ITB,” kata Wandi.
Wandi memastikan, bahwa tahapan BPK saat ini baru sebatas permintaan data dan merupakan hal yang wajar karena tidak hanya DPRKP saja, program dinas lain pun sama seperti ini.
“Kami komunikasikan dengan pihak terkait, tentunya baru permintaan data yang harus dilengkapi,” ujarnya.
Masih kata Wandi, masa pemeliharaan Taman BAT dan Replika Pedati Gede baru selesai kemarin dan akan ditindak lanjuti oleh dinas.
“Disisi lain, untuk kegiatan event akan dikelola oleh Disbudpar sehingga aktifitas masyarakat disana bisa terarah. Tentunya dibantu juga dengan dinas terkait lainnya yang menjaga,” jelasnya.
Wandi menuturkan, Pedati Gede sebagai ikon Kota Cirebon yang baru bisa bermanfaat dan dampaknya bisa positif. Dimana hal itu menjadi tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut.
“Pemeliharan selanjutnya oleh DPRKP dibantu UPT Pertamanan. Apalagi BAT akan dilakukan pengembangan dan ada sinergi yang bagus karena kegiatan fisik yang berkualitas,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Soal Dugaan Revitalisasi Pedati Gede, Kepala DPRKP: Baru Sebatas Permintaan Data"