KESAMBI – Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sejatinya menjadi momen masyarakat beribadah serta berwisata ke berbagai daerah, sehingga hal itu bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, Tahun 2021 tidak sesuai diharapan dalam peningkatan PAD di daerah. Pasalnya, larangan mudik karena masa pandemi membuat sektor wisata maupun kunjungan jauh menurun dibandingkan di masa normal.
Bahkan, Kota Cirebon tidak mencapai 30 persen okupansi orang dari luar daerah datang untuk berwisata atupun hanya sekedar silaturahmi.
Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon, Wandi Sofyan saat diwawancarai Cirebonpos diruang kerjanya, Kamis (20/5).
“Secara global, tidak mencapai 30 persen kunjungan wisatawan lokal maupun luar di bulan Ramadhan sampai 7 hari sebelum dan setelah lebaran,” kata Wandi.
Namun, kata Wandi, yang mengalami kenaikan hanya didestinasi perbelanjaan seperti pasar, supermarket dan mall.
“Destinasi wisata turun seperti kunjungan Keraton Kesepuhan, Goa Sunyaragi, dan Cirebon Waterland yang hanya mencapai 10 sampai 15 persen saja,” ujarnya.
Ditambah lagi, lanjut Wandi, setelah lebaran adanya penyekatan, tidak terlalu signifikan bahkan cenderung jauh menurun presentase yang datang ke Kota Cirebon.
“Okupansi hotel saja dibawah 30 persen. Tapi masih belum masuk semua data hotel, bahkan ada yang hanya 1 persen saja okupansinya,” ujarnya.
Wandi menjelaskan, sejak tanggal 8 sampai 16 Mei 2021 seperti Hotel Grand tryas hanya 8,9 persen, Hotel amaris rata-rata 34 persen, Hotel Grage 25,9 persen, Hotel Dewanti 17 persen, Hotel Cordela 30 persen, Hotel MD 7 19,81 persen.
“Hotel non bintang yang kapasitas kamar tidak banyak mencapai 60 persen seperti Hotel Mega, Hotel Neo 46 persen. Di rata-rata kan masih 21,3 persen, dan Hotel Uma Sukalila hanya rata-rata 1,7 persen,” jelasnya.
Wandi menuturkan, pada tanggal 19 kemarin pihaknya melaksanakan rapat evaluasi tanggal 8-15 Mei sampling rapid antigen bagi pengunjung.
“Memang pengunjung sedikit lokusnya di Keraton Kesepuhan. Dan Sekarang sedang menyusun himbauan antisipasi lonjakan Covid-19 di objek wisata,” jelasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Sepi, Kabid Pariwisata Sebut Okupansi Hotel Dibawah 30%"