Soal FS Wilayah Selatan yang Belum Dibuat, Kepala BPPPPD: Sangat Hati-hati

Foto : CP-06 Kepala BPPPPD Kota Cirebon, Iing Daiman

KESAMBI – BPPPPD mengaku belum membuat Feasbility Study (FS) khusus bagi investasi.

Bahkan, pembiayaan untuk membuat FS cukup besar, dan karena terbentur pandemi Covid-19 anggaran tersebut terkena refocusing.

Demikian dikatakan oleh Kepala BPPPPD Kota Cirebon, Iing Daiman, saat diwawancari oleh Cirebonpos diruang kerjanya, Kamis (6/5).

“Pasca kelembagaan baru ada bidang Litbang PID dan Litbang Pemerintah dan Kesra. Yang ada di Litbang tidak mesti harus FS saja karena pembiayaan mahal dan dua tahun terakhir ada refocusing anggaran,” kata Iing.

Iing mengungkapkan, pihaknya membantah tidak membuat FS untuk investasi bagi pembangunan wilayah selatan Kota Cirebon. Adapun, kata dia, yang dilakukan adalah awal tahun mengundang perangkat daerah mengusulkan apa yang akan menjadi kajian atau FS tersebut.

“Ada Perwalkot Nomor 10 Tahun 2019 tentang Rencana Induk Lelitbangan. FS wilayah selatan belum dilakukan khusus untuk investasi,” ungkapnya.

Masih kata Iing, wilayah selatan harus dilakukan sangat hati-hati karena secara tata ruang ada wilayah konservasi dan kajian sudah dilakukan oleh tim.

“Seperti bagaimana Ex Galian C boleh untuk ofroad butuh hati-hati. Karena memang, konservasi kalau dilakukan inestasi yakni wisata agriculture tentang perlindungan kawasan selatan,” ujarnya.

Kamudian lanjut Iing, belum dituangkan didalam FS. Karena pihaknya sangat berhati-hati, kegiatan tersebut posisi RT dan RW menjadi konservasi.

“Dari pagu yang ada di bidang Litbang untuk kajian sepeti wilayah pesisir, bagaimana permasalahan sampah  dan hal-hal yang dilakukan kemarin,” ujarnya.

Iing mengakui bahwa FS untuk investasi belum dibuat, padahal secara alokasi sudah disiapkan. Secara khusus wilayah selatan belum, yang lain terkena refocusing Rp2,4 miliar terbesar di Litbang.

“Untuk satu bidang Rp900 juta direfochsing dari Rp1,4 miliar. Tahun 2021 sedang membuat FS Sky Bridge kali Sukalila karena ingin menggabungkan konektifitas dengan Alun-alun, Kampung Panjunan dan pejalan kaki,” jelasnya.

Iing menyebutkan, bahwa FS yang sudah di buat Cirebon Otoring Road (COR) bahka mencapai DED akan membuka akses selatan. Kemudian FS membuat embung karena selatan kekeringan dan konservasi serta sering terjadi banjir.

Untuk investasi, menurut Iing belum dilakukan FS nya. Padahal pihaknya berharap ketika COR sudah terbiayai, semua bisa berjalan. Mungkin saja peluang perkembangan investasi tapi harus disesuaikan dengan SWK 1 sampai 3.

“Semua perangkat daerah punya kewajiban “Menjual” Kota Cirebon. Seperti kita punya pantai ex galian C apa nih yang cocok disana. Kalau ada investor mundur atau apaun karena mereka juga punya itungan untung dan ruginya,” paparnya.

Cirebon Selatan membutuhkan waktu karena memang investasi harus sesuai aturan boleh dibangun mana saja dan yang tidak boleh mana saja. (CP-06)

Be the first to comment on "Soal FS Wilayah Selatan yang Belum Dibuat, Kepala BPPPPD: Sangat Hati-hati"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*