Lewat Sistem Budikdamber, Dosen PKM UGJ Berikan Pembinaan Olahan Pangan Ikan Lele

Foto : Ist PEMBINAAN HASIL OLAHAN MAKANAN. Nampak Tim PKM LPM UGJ, Siti Wahana SP MM, Ismail Saleh SP MSi dan Mutia Intan SH SP MSi bersama mahasiswa berikan pembinaan kepada masyarakat lewat Sistem Budikdamber olahan pangan ikan lele di Desa Wiyong.

CIREBON – Lahan pekarangan dapat memberikan banyak manfaat seperti sebagai tempat bermain, tempat rekreasi, sumber pangan bahkan sumber pendapatan.

Pemanfaatan lahan pekarangan yang baik di daerah pedesaan maupun perkotaan dapat mendukung ketahanan pangan yang baik bagi masyarakat.  Hal ini yang dilakukan Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) LPM UGJ Cirebon di Desa Wiyong lewat Teknik Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) yang menghasilkan olahan makanan Cilok Lele dan Lele siap goreng.

Tim Dosen PKM LPM UGJ yang terdiri dari Siti Wahana SP MM  Ismail Saleh SP MSi dan Mutia Intan SH SP MSi bersama mahasiswa berinisiatif untuk melakukan program pengabdian berupa pelatihan olahan pangan ikan lele hasil produksi Budikdamber.

Pengabdian ini dilaksanakan pada Tanggal 1 Maret 2021. Dalam pengabdian ini masyarakat dikenalkan tentang pembuatan  Cilok Warna Warni yang berasal dari bahan alami seperti Wortel untuk pewarna orange, Bit untuk pewarna merah dan Sawi untuk pewarna hijau.

Selain dikenalkan dengan Cilok Warna Warni, masyarakat juga diberikan buku saku pembuatan olahan pangan ikan lele lainnya seperti bakso lele, lele bumbu kuning dan lain-lain,” ujar Siti Wahana SP MM didampingi Ismail Saleh SP MSi dan Mutia Intan SH SP MSi.

Teknik Budikdamber (Budidaya Ikan di Dalam Ember), menurut Siti Wahana, merupakan temuan dari Dosen di Politeknik Negeri Lampung, Juli Nursandi. Teknik ini membuat masyarakat dapat memelihara ikan dan sayuran tanpa terhalang oleh luas kepemilikan lahan. Karena teknik ini dapat dilakukan tanpa membutuhkan lahan yang luas. Teknik ini juga relative mudah dilakukan di rumah masing-masing namun membutuhkan komitmen dan perhatian terhadap sayuran dan ikan yang disemai.

Desa Wiyong, lanjut dia, merupakan lokasi program PHP2D Dikti. Dalam program tersebut masyarakat Desa Wiyong mendapat pelatihan dan peralatan untuk Budikdamber. Setelah satu tahun program PHP2D Dikti, Blok 4 Desa Wiyong merupakan tempat yang masih bertahan dalam budidaya Budikdamber ini.

“Ikan lele yang dihasilkan biasanya dikonsumsi penduduk dalam bentuk olahan segar. Padahal ikan lele dapat dimanfaatkan menjadi olahan pangan setengah jadi, bahkan dapat diperjualbelikan sehingga menghasilkan pendapatan tambahan bagi warga Blok 4 yaitu berupa Cilok Lele dan Lele siap goreng,” paparnya.

Atas kegiatan pengabdian yang dilakukan pihaknya tersebut, masyarakat setempat sangat antusias dalam pengembangan produk olahan Lele tersebut dan mengharapkan ada program lanjutan dari Tim PKM LPM UGJ terutama tentang pembuatan pellet Ikan Lele. Karena dalam produksi budidaya Ikan Lele, makanan Lele menghabiskan hampir 80% dari biaya produksi. (CP-10)

Be the first to comment on "Lewat Sistem Budikdamber, Dosen PKM UGJ Berikan Pembinaan Olahan Pangan Ikan Lele"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*