KEJAKSAN – Okupansi hotel di Kota Cirebon masih sangat minim akhir-akhir ini. Bahkan belum bisa mencapai 50 persen rata-rata disetiap bulannya.
Demikian dikatakan oleh Ketua PHRI Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki saat diwawancarai Cirebonpos ditengah kegiatannya, Rabu (5/8).
“Saat ini sudah ada peningkatan okupansi hotel, belum signifikan masih diangka 25 sampai 30 persen setiap bulannya,” kata Kiki.
Kiki mengungkapkan, hotel secara keseluruhan sudah buka, dimana tujuan orang luar kota ke Kota Cirebon masih didominasi oleh urusan bisnis. Kalau akhir pekan wisatawan jakarta lumayan banyak.
“Kalau akhir pekan bisa 50 sampai 60 persen, tapi itu hanya satu hari saja. Tetap saja rata rata setiap bulan 25 sampai 30 persen saja,” ungkapnya.
Masih kata Kiki, akhir pekan tak hanya 50 persen peningkatannya, bahkan sudah ada yang mencapai 70 persen. Hal itu hanya satu hari saja di rata rata masih sangat jauh sekali.
“Untuk kondisi normal pariwisata sebelum ada vaksinnya, tidak akan bisa cepat normalnya. Karena orang masih takut untuk bepergian,” ujarnya.
Kalau okupansi hotel meningkat di Kota Cirebon, menurut Kiki, sebelum ada obat Covid-19, orang masih menahan untuk ke luar kota. Kemudian, Kiki memprediksikan tahun depan baru bisa pulih seperti biasa.
Di sisi lain, lanjut Kiki, pengusaha hotel minta diperhatikan oleh Pemkot Cirebon dengan mengadakan swab ataupun rapid tes bagi karyawan hotel karena banyak yang berinteraksi dengan orang Jakarta.
“Saya sudah pernah mengajukan suratnya untuk swab dan rapid ke pemerintah kota, tapi belum ada respon. Kan, kalau gratis swab atau rapid bisa membantu pengusaha. Kalau bayar ya repot sekarang saja masih nambah modal,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "PHRI Akui Okupansi Hotel Masih Diangka 25-30% per Bulan"