LEMAHWUNGKUK – Menanggapi hilangnya kotak dan surat suara di TPS 07 Kalijaga Kecamatan Harjamukti, KPU Kota Cirebon menyebutkan pada saat pengerjaan di gabung antara kecamatan Kesambi, Pekalipan dan Harjamukti dengan jumlah yang cukup banyak.
“Itu dikerjakan oleh KPPS dibantu dengan PPS dan dinaikan ke mobil, sepertinya terdapat kesalahan dalam iventalisir logistik oleh KPPS pada saat pembuatan data logistik,” ujar Devisi Teknis KPU Kota Cirebon, Rabu (17/4).
Bahkan, untuk menutupi surat suara calon presiden dan wakil presiden pun untuk TPS 07 harus mencari lebihan dari TPS sekitarnya dengan masing-masing TPS 10% dari jumlah total surat suara di masing-masing TPS tersebut. Hal itu dilakukan, kata Mardeko, karena surat suara pun telah dimusnahkan karena terdapat kelebihan surat suara, sesuai dengan aturan yang ada makanan hal tersebut harus di musnahkan.
“Untuk pemenuhan surat suara PPS menyaring dari TPS yang ada disekitar TPS ini. Dari masing-masing TPS diambil 10% kertas suara untuk presiden dan wakil presiden.
“Yang jelas, kami menampik bukan karena telatnya pendistribusian meskipun baru dilakukan dari kemarin hingga malam,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, KPU menyiapkan dokumen C1 yang secara otomatis harus disiapkan oleh pihaknya. Bahkan, kotak suara pun dipenuhi dari kotak suara untuk rekapitulasi PPK yang digunakan sementara untuk menutupi hilangnya logistik.
“TPS ini pun baru memulai pemungutan suara di jam 10.00 WIB dan molor selama 3 jam dari waktu yang sudah ditentukan,” paparnya.
Bukan hanya TPS 07 Kalijaga, dirinya pun mengungkapkan, terdapat pula kotak dan surat suara yang hilang untuk DPR RI di TPS 34 di Kelurahan Kecapi. (CP-02)
Be the first to comment on "Soal Hilangnya Kotak Suara Pilpres di Kalijaga, KPU Sebut Salah Inventarisir Logistik"