CIREBON – Pendidikan merupakan modal dan aset yang sangat berharga bangsa Indonesia. Untuk itu, Nasdem akan berjuang sekuat mungkin untuk memperbaiki kualitas pendidikan dengan berbagai regulasi dan program yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya dengan peningkatan peran dan kualitas pendidikan para pengajar atau guru.
Baik melalui parlemen maupun eksekutif. Salah satu yang ditarget adalah memperbaiki kualitas pengajar atau guru agar disparitas pendidikan di desa dan kota tidak jauh.
Dengan pendidikan yang berkualitas akan membuat Indonesia menjadi negara maju dan bisa bersaing dengan negara lain. Bahkan, dengan pendidikan, potensi korupsi bisa diminimalisir.
“Guru-guru dipersiapkan bagaimana mengimplementasikan kurikulum yang suah dirumuskan,” kata Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pendidikan, Nining Indra Saleh, Senin (18/2).
Setelah kualitas guru sudah memadai, kata Nining, NasDem konsentrasi bagaimana memperbaiki infrastruktur pendidikan dan fasilitas penunjang sekolah.
“Fasilitas sekolah seperti perpustakaan, laboratorium dan lainnya. Kita harus memberikan perhatian khusus dalam membangun fasilitas sekolah,” katanya.
Dalam hal ini, Nasdem bekerjasama dengan pemerintah daerah dan para anggota legislatif di masing-masing daerah. Kalau fasilitas sekolah bagus, tidak perlu lagi ada murid untuk mendapatkan pendidikan berkualitas harus hijrah ke kota.
Program berikutnya beasiswa untuk rakyat tidak mampu. Kata Nining, Program Indonesia Pintar (PIP) yang ada saat ini sudah baik, tapi perlu dikembangan dan ditingkatkan lagi.
“Program ini sangat membantu untuk membayar SPP, membayar baju, buku,” ujarnya.
Tak hanya beasiswa di dalam negeri, NasDem juga mendorong agar beasiswa kuliah di luar negeri ditingkatkan, karena minat mahasiswa Indonesia untuk kuliah di luar negeri cukup besar.
Pengamat Pendidikan, Mohammad Abduhzen di kesempatan lain menilai kesenjangan kualitas pendidikan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir masih terjadi dan belum ada perubahan berarti. Menurutnya, kesenjangan kualitas pendidikan di desa dan di kota sangat berbeda jauh. Setidaknya, kata dia, ada dua hal yang membuat kesenjangan ini masih terjadi.
“Dari sisi sarana prasarana pendidikan ini sangat berpengaruh. Fasilitas-fasilitas pendidikan di desa-desa itu masih banyak yang sangat terbatas. Ini imbasnya tentu pada mutu pendidikan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, faktor mutu guru atau tenaga pendidik, masih belum merata. Guru-guru yang kompeten, dan berkualitas, kata dia, biasanya berada di perkotaan dan tidak tersebar sampai pelosok-pelosok.
“Memang Pak Mendikbud menjalankan program Zonasi, ini adalah langkah pemerataan kualitas pendidikan. Namun, kenyataannya memang sulit dilakukan dan tidak mudah menghilangkan kesejangan itu,” tuturnya.
Abduhzen berpendapat, pemerintah dan kalangan legislatif baik di DPR maupun DPRD Provinsi dan Kota/Kabupaten masih belum menjadikan peningkatan mutu pendidikan sebagai prioritas.
Ia berharap, Presiden serta anggota legislatif periode 2019-2024 nanti bisa menjadikan peningkatan SDM sebagai prioritas utama.
“Jangan hanya capaian angka-angka seperti nilai (UN) dan sebagainya, tapi kurikulum itu harus memiliki kebermanfaatan, bagaimana seorang pelajar nantinya bisa memiliki ilmu yang fungsional, bisa mandiri dalam kehidupannya,” tutupnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Kedepankan Kualitas Pendidikan, Nining Sebut Pentingnya Peran Para Pengajar"