KESAMBI – Status siaga banjir masih diberlakukan untuk Kota Cirebon sampai tanggal 31 Mei mendatang oleh KPBD Kota Cirebob. Meskipun, dari pantuan Kantor Penangguangan Bencana Daerah, sampai saat ini jika dibandingkan dengan tahun lalu kejadian-kejadian akibat curah hujan tidak begitu parah.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon, Ir Agung Sedijono MSI menyampaikan, jika disamakan dengan tanggal yang sama pada Februari tahun 2018 lalu, dimana pada tanggal saat ini, tahun lalu curah hujan sangat tinggi dan air menggenang di sejumlah titik di Kota Cirebon, namun tahun ini relatif normal.
“Sekarang bulan Februari, untuk tahun lalu, kondisi Februari tahun tahun lalu parah, sampai hari ini bisa dibilang lebih kondusif dari banjir,” ungkap Agung.
Sedikitnya, lanjut Agung, ada dua faktor yang bisa dijelaskan mengapa sampai Februari saat ini curah hujan tinggi dan keadaan masih normal seperti biasa. Pertama jika dilihat dari faktor alam, kata dia, memang kondisi cuaca tidak se-ekstream tahun lalu.
“Kenapa masih normal, pertama karena memang intensitas hujan antara Februari sekarang dengan tahun lalu berbeda, lebih kecil. Terutama di hulu, ini memang faktor alam,” lanjut Agung.
Namun demikian, bisa jadi saat Februari ini curah hujan tidak setinggi tahun lalu. Dimana, kata dia, puncak musim hujan terjadi di bulan-bulan berikutnya menjelang pergantian musim.
“Bisa jadi, periode musim hujan tahun ini curah hujannya tinggi di waktu-waktu terakhir musim penghujan, menjelang Mei misalnya,” ujar Agung.
Faktor lainnya, selain faktor alam, dijelaskan Agung, ada pengaruh dari beberapa upaya yang sudah dilakukan di pertengahan tahun 2018. Dimana diketahui Pemkot melakukan normalisasi di beberapa aliran sungai dengan melakukan pengerukan.
“Kedua, kemungkinan hasil pengerukan di Cikalong pada pertengahan 2018 lalu berdampak. Terbukti, beberapa waktu lalu di Situs Kalijaga air sempat naik tetapi tidak sampai banjir,” jelas Agung.
Mesekipun dari pantauan di lapangan saat ini masih terbilang normal, ditambahkan Agung, untuk mengantisipasi semua kemungkinan. Seperti puncak yang bergeser ke bulan-bulan terakhir, KPDB terus melakukan tindakan preventif, selain dengan terus siaga.
“Dengan kondisi ini, tim kita dilapangan juga terus melakukan antisipasi. Sebelum 31 Mei, status kita tetap siaga bencana, jadi kita tetap waspada. Kita tetap berharap keadaan seperti ini terus sampai akhir musim nanti, tidak ada bencana yang terjadi,” tambah Agung.
Be the first to comment on "Nilai Tak Separah Tahun Lalu, Kepala KPBD Sebut Status Siaga Banjir Tetap Berlaku Hingga Mei"