Hadirkan DPUPR, Kontraktor dan Konsultan, Komisi II DPRD Pertanyakan Soal Pekerjaan DAK Rp39 M

Foto : CP-06 EVALUASI DAK RP39 M. Nampak Komisi II DPRD hadirkan DPUPR, Kontrakror dan Konsultan DAK Rp39 M di Griya Syawala, Rabu (23/1).

KEJAKSAN – Pekerjaan lima ruas jalan di Kota Cirebon menggunakan Anggaran Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp39 miliar masih menyisakan persoalan. Pasalnya, selain Jalan Karanggetas, Jalan Ciremai Raya, dan Jalan Wahidin, Jalan Drajat serta Jalan Evakuasi masih berkutat didalam permaslahan.

Atas hal itu, Komisi II menggelar rapat bersama dengan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kabid Bina Marga, Kontraktor Jalan Evakuasi, serta Konsultan pekerjaan lima ruas jalan tersebut, Rabu (23/1) di Griya Syawala.

Rapat sempat berjalan panas, lantaran pihak kontraktor Jalan Evakuasi tidak menjelaskan faktor utama apa yang membuat pekerjaan terlambat serta hasil pekerjaan yang belum maksimal.

Konsultan Pengawas DAK Rp39 M, Bukhori mengatakan, pekerjaan di Jalan Karanggetas dan Jalan Ciremai Raya sudah selesai sejak lama. Namun, kata dia, untuk jalan Wahidin pun sudah selesai sejak awal Bulan Januari 2019. Bahkan di sepanjang jalan wahidin sudah bagus.

“Tiga Jalan sudah selesai semua, tinggal sedikit lagi pekerjaan di Jalan Drajat dan Jalan Evakuasi,” kata Bukhori saat pemaparan didepan Komisi II.

Bukhori juga menyebutkan, progres pekerjaan di Jalan drajat sudah mencapai 98.68 persen. Namun, ada penambahan pekerjaan disana yang bertempat di belokan kearah perum dengan sisa 12 meteran.

“Sisanya lagi hanya 1 persen perapihan yang tidak begitu lama dan hanya beberapa hari pekerjaan kecil tapi memanjang,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Bukhori, di Jalan Evakuasi struktur beton yang digunakan ada beberapa yang tidak menggunakan udith. Pasalnya, Ada beberapa instalasi yang ada di bawah tanah sehingga tidak menggunakan udith tetapi di cor ditempat.

“Kalau non struktural gak pake udith gak jadi maslah, kalau struktural tidak menggunkan udith akan jadi masalah,” ungkapnya.

Bukhori menuturkan, di jalan Evakuasi masih tersisa 5 persen lagi. Melihat kondisi pekerjaan saat ini, dengan pekerja 25 orang bisa selesai satu minggu. Tergantung kesiapan dari kontraktornya bagaimana.

Sementara itu, Kontraktor Jalan Evakuasi, Direktur PT Telaga Gelang Indonesia, Hendi Putra mengatakan, pihaknya memiliki beberapa kendala dalam pekerjaan di Jalan Evakuasi, seperti kendala sosial dan utilitas sehingga tidak semua perencanaan bisa berjalan baik.

“Kendalanya itu ketika melakukan pekerjaan drainase belum ada ijin dan kabel-kebel dibawah serta pipa gas juga,” kata Hendi.

Hendi menegaskan, bahwa persoalan finansial darinya merupakan manajemen perusahaan agar pengaturan semuanya harus efisien. Dirinya memastikan Tanggal 30 Januari 2019 pekerjaan di Jalan Evakuasi bisa selesai semua, walaupun masih memiliki waktu sampai tanggal 12 Februari 2019 mendatang.

“Silahkan hasil pekerjaan di tea beton, karena kita sudah ada standar industrinya,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno mengungkapkan, klarifikasi dari pihak DPUPR yang dibenarkan oleh konsultan bahwa untuk Jalan Wahidin tersisa tinggal 1 persen, begitu juga dengan Jalan Drajat yang tersisa tinggal 1 Persen.

“Hal berbeda dengan Jalan Evakuasi dengan sisa progres pekerjaan masih 5 persen lagi,” ungkap Agung.

Masih kata Agung, Komisi II berharap pekerjaan dijalan Evakuasi progresnya harus lebih cepat. Pasalnya, kontraktor menjanjikan Tanggal 30 Januari 2019 bisa selesai semua. Akan tetapi, kata dia, jangan hanya berbicara terkait progresnya, namun kualitas pekerjaan harus lebih utama.

“Harus ada penambahan jumlah pekerja minimal 25 orang. Kami tetap memantau sampai tanggal 30 Januari, dan jika masih belum selesai, kami akan panggil kembali,” pungkasnya. (CP-06)

Be the first to comment on "Hadirkan DPUPR, Kontraktor dan Konsultan, Komisi II DPRD Pertanyakan Soal Pekerjaan DAK Rp39 M"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*