KESAMBI – Tradisi panahan jemparingan semakin digemari masyarakat Cirebon terutama generasi muda dalam menjaga olahraga tradisional yang bernuansa budaya tersebut. Olahraga jemparingan merupakan panahan menggunakan busur dengan gaya tradisional.
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik menggelar acara Gladen Silaturahmi Paseduluran Jemparingan Cirebon di halaman kantor Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Sabtu (12/1).
Hadir pada acara tersebut Ketua Jemparingan Jawa Barat, Letkol Jati Sapto, Kepala DKIS Kota Cirebon, Iing Daiman,l, Ketua Penyelenggara, Drs. Tri Helvian Utama dan tamu lainnya. Kegiatan diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari komunitas jemparingan yang tersebar di wilayah Yogyakarta, Solo, Tanggerang, Bandung, Cirebon, Kuningan, dan lainnya.
Ketua Jemparingan Jabar Letkol Jati Sapto mengatakan tradisi Jemparingan telah ada sejak zaman kerajaan ratusan tahun silam. Tradisi ini dimainkan oleh para bangsawan kerajaan dan juga keluarganya. Raja Mataram pun menjadikan permainan ini sebuah perlombaan wajib di wilayah kerajaan kala itu.
“Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini mulai dimainkan oleh rakyat biasa menjadi hiburan dan juga pelestarian budaya yang sangat berharga. Tradisi panahan jemparingan ini terus bertahan meski dalam beberapa waktu sempat meredup,” kata Jati
Jati mengungkapkan saat ini jemparingan kembali muncul dan diminati masyarakat terutama generasi muda. Tradisi jemparingan ini guna melatih ketajaman konsentrasi dalam melesatkan anak panah. Eksistensi tradisi ini semakin menjamur mengingat panahan juga merupakan olahraga yang bukan hanya berfungsi untuk latihan fisik namun juga latihan jiwa.
“Dua tahun lalu kegiatan Jemparingan mulai berkembang di Cirebon yang kemudian membentuk satu komunitas dengan nama Paseduluran Jemparingan Cirebon (PJC),” ungkapnya
Senada Kepala DKIS Iing Daiman mengatakan terkait keberadaan olahraga jemparingan yang belakangan sangat digemari masyarakat. Iing mengatakan pihaknya mendukung adanya olahraga jemparingan karena dapat melestarikan warisan budaya yang kini hampir punah.
“Olahraga ini ternyata dapat meningkatkan konsentrasi dan kesabaran. Tentu hal ini berdampak positif apalagi jika dilakukan generasi muda maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga meningkatkan konsentrasi dan kesabaran dalam menjalankan tugasnya,” kata Iing.
Iing menambahkan DKIS juga siap memfasilitasi tempat latihan untuk olahraga Jemparingan ini agar generasi muda pun memiliki minat yang tinggi. Sehingga generasi muda dapat berpartisipasi dan melestarikan olahraga budaya tersebut. (CP-06)
Be the first to comment on "Jaga Taradisi Olahraga Kebudayaan, DKIS Gelar Silaturahmi Gladen Paseduluran Jamparingan"