KESAMBI – DPD Partai Golkar Kota Cirebon menggelar Pendidikan Politik Partai Golkar dengan tema “Pendidikan Politik bagi Pemilih dari Kalangan Agama, Komunitas, Profesi, Organisasi Sosial Masyarakat, Masyarakat Adat, dan Kaum Difabel”. Golkar dengan 40 persen Calegnya dari kaum muda, pada Pemilu 2019 membidik pemilih milenial.
Pendidikan politik tersebut dihadiri oleh Pengurus, Kader, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Mahasiswa, serta Para Caleg Partai Golkar Kota Cirebon yang bertempat disalah satu Wisma di Jalan evakuasi, Sabtu (29/12).
Fungsionaris DPP Partai Golkar, ABD Razak Said serta Konsultan Politik pun mewarnai pendidikan politik selaku pemateri kegiatan.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Toto Sunanto mengatakan, pendidikan politik ini cukup bagus dan di respon oleh ketua DPD Golkar Kota. Sehingga, kepedulian dari caleg DPR RI ini bisa di ketahui sanpai dengan tingkat bawah.
“Kami sangat apresiasi respon dari ABD Razak Said yang ingin memberikan pendidikan politiknya, sehingga bisa memperjelas kepada masyarakat,” kata Toto usai acara.
Toto menginginkan, lewat pendidikan pokitik harus terus berpriode sampai dengan semua aspek tersentuh. Apalagi, kata dia, perwakilan DPP ini yang peduli dengan membawa misi yang cukup bagus.
“Materi pendidikan politik ini perlu disampaikan kepada masyarakat selain struktur partai, tokoh agama dan lainnya,” ujarnya.
Toto mengungkapkan, semua unsur Partai Golkar Kota Cirebon menyambut baik pendidikan politik ini. Apalagi narasumbernya juga tokoh dari Kota dan Kabupaten Cirebon yang tahu persis perkembangan di masyarakat.
“Kalau calon-calon lain seperti ini apa yang diinginkan Partai Golkar targetnya bisa tercapai,” ungkapnya.
Masih kata Toto, target pendidikan politik ini membentuk kader militan dari awal terus dibina sampai 5 tahun, sehingga kedepan militansinya akan bagus.
Sementara itu, Fungsionaris DPP Partai Golkar, ABD Razak Said mengatakan pendidikan politik itu perlu bagi semua pengurus dan kader Partai Golkar. Tak hanya itu, lanjutnya, unsur masyarakat pun harus mengetahui mana hak dan kewajiban terhadap politiknya.
“Sekarang dari 575 caleg Partai Golkar 40 persen dari anak muda karena jumlah pemilih paling banyak milenial sehingga sangat perlu pendidikan politik ini,” kata Razak
Masih kata Razak, semua memiliki perbedaan namun diadakan dalam satu pelaksanaan seperti tokoh ulama, ormas atau kaum difabel cenderung tidak di berdayakan secara maksimal padahal mereka panutan di masyarakat.
“Perlu tau hak dan kewajiban pendidikan politik. Kami memberikan porsi ke anak muda sehingga alih regenerasi kepemimpinan bisa terus memiliki kualitas, dan semangat Golkar semangat yang ada pada kader,” tandasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Bidik Pemilih Milenial, Golkar Gelar Pendidikan Politik"