Pentingnya Kolaborasi Antar Dinas, Komisi III: Pariwisata Kota Cirebon Harus Ngangenin

Foto : CP-06 RAPAT BERSAMA. Komisi III DPRD Kota Cirebon gelar rapat bersama dinas terkait bahas tentang pariwisata Kota Cirebon, Selasa (22/10).

KEJAKSAN – Komisi III DPRD berharap kepada pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan geliat kepariwisataan di Kota Cirebon. Salah satu komitmen mewujudkan kota wisata adalah cara pandang pembangunan harus berlandaskan wisata.

Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Umar Stanis Klau (USK) saat rapat kerja Komisi III bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon di ruang rapat gedung DPRD, Selasa (22/10).

“Komisi III bisa menjadi lokomotif revolusi mindset pembangunan Kota berorientasi kepariwisataan sebagai model pengejawantahan terhadap Grand Design kota perdagangan dan jasa,” kata USK.

Menurut USK, Kota Cirebon merupakan kota transit menjadi peluang emas pengembangan pariwisata ke depannya.

“Tantangannya adalah harus ada kolaborasi strategis antar OPD dalam mengkonstruksi program secara terintegrasi dengan roh yang sama yakni “kepariwisataan”,” ujarnya.

Harapannya, kata USK, OPD di Kota Cirebon memiliki cara pandang yang sama untuk menciptakan brand image kota Cirebon sebagai kota tujuan pariwisata yang “Ngangenin” dengan memiliki icon, identitas dan karakter khas dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal yang memantik minat wisatawan dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke Kota Cirebon.

Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf MPd mengatakan, Komisi III mendorong agar pariwisata di Kota Cirebon dikembangkan secara masif. Sebab, kota kecil di pantai utara Jawa Barat ini memiliki banyak potensi sejarah, budaya, kesenian serta sumber daya manusia yang sangat mumpuni.

Yusuf menilai, kebanyakan pengunjung datang ke Kota Cirebon itu hanya untuk menikmati kuliner khas Cirebon. Sedangkan, pelancong dari luar daerah yang benar-benar ingin berwisata di Kota Cirebon masih kebingungan mencari destinasi wisata, selain wisata budaya.

“Tempat wisata budaya di Kota Cirebon sudah ada, tinggal sekarang perlu dioptimalkan. Mereka hadir di Kota Cirebon lebih banyak untuk jajan. Tapi untuk menikmati wisata suasana kotanya itu masih jarang,” kata Yusuf.

Politisi PKS itu mengatakan, untuk mewujudkan kota pariwasata, seluruh pemangku kebijakan di Kota Cirebon harus memiliki mindset kesenian. Menurutnya, meningkatkan kepariwisataan daerah tidak bisa hanya mengandalkan Disbudpar saja, melainkan juga seluruh SKPD dan pihak swasta di Kota Cirebon.

Yusuf menambahkan, dalam hal kesenian dan ornamen kebudayaan, Kota Cirebon tidak ketinggalan. Akan tetapi, hal itu tidak tampak kelihatan di pusat-pusat keramaian, seperti pasar, mal, dan kafe. Sehingga, pengunjung tidak merasakan bahwa mereka sedang berkunjung di Kota Cirebon.

“Misalkan, Dinas PU ketika membangun trotoar dan tempat duduknya harus menyertakan ornamen bernuansa khas Cirebon. Begitu juga DPRKP ketika membuat taman harus menyediakan spot foto yang ada penanda keunikan Cirebon. Kemudian, untuk lampu-lampu jalan bisa dibuat seperti di Malioboro Yogyakarta,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Drs Agus Sukmanjaya SSos menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan anggota Komisi III DPRD atas saran dan dukungan kepada Disbudpar untuk meningkatkan kepariwasataan di Kota Cirebon.

Rapat kerja bersama Komisi III ini mengawali rencana kegiatan Disbudpar untuk agenda Tahun 2025. Di samping itu, Disbudpar pun melaporkan progres dan kendala teknis kegiatan tahun 2024. Beberapa poin rapat yang disampaikan di antaranya, memperbanyak ikon agar menjadi penanda bagi wisatawan ketika berada Kota Cirebon.

“Bahwa diskusi ini warming up untuk ke depan. Teman-teman dewan minta update seluruh kegiatan yang ada dan meminta untuk terlibat di dalam agenda kepariwisataan,” katanya. (CP-06)

Be the first to comment on "Pentingnya Kolaborasi Antar Dinas, Komisi III: Pariwisata Kota Cirebon Harus Ngangenin"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*