KONI Resmi Laporkan Ketua DPRD, BK: Segera Diproses dan Ditindaklanjuti

KEJAKSAN – Pengurus KONI Kota Cirebon resmi melaporkan Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio ke Badan Kehormatan (BK) DPRD, Senin (7/10).

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, saudara Andrie melontarkan kata-kata yang sangat tidak sopan kepada Ketua KONI Kota Cirebon, Bahkan, Andrie menunjuk-nunjuk Ketua KONI dengan jari telunjuknya saat acara pemberian motivasi kepada tim Marching Band Listya Dwijaswara SMA Santa Maria di sekolah setempat, Jalan Sisingamangaraja Nomor 22 Kota Cirebon, Sabtu (5/10) sore.

Laporan tersebut diterima langsung oleh Ketua BK Abdul Wahid Wahdinih dan Anggota BK dr Tresnawaty. BK pun berjanji segera menindaklanjuti laporan dari para Pengurus KONI.

“Kami terima laporan dari KONI ini, dan akan segera diproses dan ditindaklanjuti,” ujar Wahid.

Sementara itu, dr Tresnawaty mengatakan KONI Kota Cirebon melakukan hal yang tepat melalui BK DPRD.

“BK menerima selanjutnya akan diverifikasi dan diinfokan tahap selanjutnya kepada KONI,” kata Tresna.

Tresna memastikan BK mengawal ini dengan baik dengan tidak memihak kepada siapapun dimana tujuan agar semua menjadi baik dan kondusif

“Kami pastikan ditindaklanjuti dengan baik dan tidak memihak,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Cirebon, Dudi Juharno mengatakan, hari ini Pengurus KONI Kota Cirebon melaporkan secara formal ke BK DPRD atas tindakan sikap pimpinan DPRD Andrie Sulistio terhadap Ketua KONI Kota Cirebon Hj Wati Musilawati.

“Sikap yang diambil kami selaku pengurus KONI akan melakukan langkah proporsional melalui saluran BK,” kata Dudi

Dudi menjelaskan, permasalahannya adalah sebuah pernyataan kekeliruan yang disampaikan oleh ketua DPRD pada forum pertemuan di sekolah Santa Maria.

“Dengan bahasa dia ingin memberikan dukungan tetapi dengan ketidakmampuan yang diarahkan ke KONI,” jelasnya.

Hal itu, kata Dudi, merupakan hak yang fatal. Mestinya beliau mengetahui anggaran KONI sudah jelas nomenklaturnya apa dan kepentingan apa saja.

“Ini yang memicu Ketua KONI memberikan penjelasan dan meminta waktu ngbrol memberikan pemahaman. Namun, reaksinya tidak kami duga dengan nada keras marah marah,” paparnya.

Dudi menginginkan persoalan ini dilakukan BK dengan serius, bukan sebuah meminta maaf dari Ketua DPRD karena Ktua KONI tidak menginginkan itu.

“Prosedur harus dilakukan langkah yang tepat. Sesuai prosedural dan kewenangan BK,” pungkasnya. (CP-06)