KEJAKSAN – Pedagang di Pasar Kramat, Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon melangsungkan aksi unjuk rasa penolakan adanya kenaikan atau penyesuaian retribusi pasar, Kamis (27/6).
Dalam unjuk rasa tersebut, para pedagang membentangkan spanduk bertuliskan penolakan kenaikan retribusi. Penolakan tersebut, pedagang menilai saat ini kondisi daya beli masyarakat belum stabil.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Kramat Kota Cirebon, Siti Suhaya mengatakan, ia mewakili seluruh pedagang Pasar Kramat melakukan aksi penolakan tersebut.
“Kami seluruh pedagang Pasar Kramat Kota Cirebon menolak kenaikan retribusi pasar,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (27/6).
Diungkapkan Siti Suhaya, alasan penolakan itu antara lain, tarif retribusi yang sudah melampaui batas dari pasar-pasar lain.
“Pasar Kramat karcisnya paling tinggi dibandingkan pasar-pasar yang lain. Dan, pendapatan pedagang yang mayoritas menurun, dan ekonomi memburuk dikarenakan dampak dari pasar liar yang bertempat di belakang pasar,” katanya.
Bahkan, lanjutnya, hampir empat kali retribusi naik berturut-turut di Pasar Kramat. “Intinya, menolak dan tidak setuju dengan kenaikan retribusi,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur utama Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon, Sekhurohman mengatakan, kenaikan retribusi kepada pedagang pasar sesuai Peraturan Walikota Nomor 80 Tahun 2021 tentang lapangan usaha yang didalamnya ada jasa harian pasar.
“Kenaikan retribusi ini baru dilakukan di Tahun 2021 sejak Tahun 2001. Kami naikan secara bertahap dan nilainya sangat kecil hanya Rp500 sampai Rp1000 rupiah saja,” kata Sekhurohman.
Kemudian, lanjut Sekhurohman, kenaikan sejak Tahun 2021, 2022, dan 2024 hanya sedikit dari retribusi biasanya.
“Naiknya hanya 25 persen, 50 persen, dan 75 persen hingga Tahun 2023,” ujarnya
Sekhurohman menjelaskan, pihaknya menerima aspirasi para pedagang Pasar Kramat dan akan terus dikomunikasikan dengan para pedagang.
“Kami dengar dan menerima aspirasi pedagang Pasar Kramat, dan akan terus kami komunikasikan dengan pedagang pedagang tersebut,” jelasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Demo, Pedagang Pasar Kramat Tolak Kenikan Tarif Retribusi"