LEMAHWUNGKUK – Mini Festival Batik Story Kriyan bertempat di Kampung Kriyan Barat Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon, Sabtu (1/10) berlangsung sukses.
Mini festival yang terselenggara berkat kolaborasi dengan Total Museum of Contemporary Art Korea Selatan itu diisi berbagai kegiatan, seperti talkshow, pameran batik, bazar, lomba membatik tingkat TK, SD dan SMP serta demo menggambar pada payung dengan pewarna alam ramah lingkungan.
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengatakan, kegiatan ini untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Selain itu, untuk lebih mengenalkan Batik Kriyan kepada generasi milenial.
“Kami ingin mengenalkan sekaligus mengajarkan generasi milenial tentang membatik,” kata Eti usai menghadiri acara tersebut.
Menurut Eti, generasi milenial perlu mengenal batik sejak dini. Sebab, batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia. Apalagi Batik Kriyan kebanggaan masyarakat Kota Cirebon.
“Generasi milinial akan menjadi penerus bangsa. Maka sudah seharusnya mereka mengetahui salah satu warisan budaya Indonesia yang mendunia, salah satunya batik,” tutur Eti.
Eti menambahkan, ciri khas Batik Kriyan menggunakan pewarna alami dengan motif dedaunan. Seperti motif daun jati, daun pandan, daun kersem dan sebagainya. Oleh karenanya, Batik Kriyan bisa dipastikan ramah lingkungan.
“Kreasi motif Batik Kriyan berasal dari masyarakat. Mereka belajar membuat motif dan mencari bahan alami yang semuanya berasal dari tumbuhan,” katanya.
Mengenai kolaborasi dengan Museum of Contemporary Art Korea Selatan, Eti meminta kerjasama yang sudah terjalin harus ditingkatkan. Sebab dampaknya akan sangat terasa oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat Kota Cirebon.
“Kami yakin kerjasama ini akan mempengaruhi berbagai sektor, salah satunya pariwisata di Kota Cirebon,” katanya. (CP-06)
Be the first to comment on "Gandeng Total Museum of Contemporary Art Korsel, Wakil Walikota Apresiasi Mini Festival Batik Story Kriyan"