Lestarikan dan Jaga Nilai Budaya Cirebon, Pelindo Gandeng Keraton Kacirebonan Gelar Seminar

Foto : CP-06 SEMINAR BUDAYA. Nampak General Manager Pelindo Cirebon, Tengku Mursalin Rahim bersama Sultan Keraton Kacirebonan, Pangeran Abdulgani dan para narasumber saat mengisi materi seminar tentang budaya dan sejarah Cirebon di kantor setempat.

LEMAHWUNGKUK – Sebagai salah satu kota tertua di pesisir utara Jawa, Kota Cirebon menyimpan sejarah dan budaya yang telah berusia lebih tua dari 6,5 Abad. Nilai-nilai ini erat kaitannya dengan peran pelabuhan dan sinerginya dengan otoritas yang memerintah Kota Cirebon era demi era pada masanya.

Keberagaman budaya dan orisinalitas sejarah yang ada, harus dapat dipelihara untuk diwariskan ke generasi selanjutnya. Untuk itu, Pelindo Cirebon bekerjasama dengan Keraton Kacirebonan menyelenggarakan Seminar Nilai-nilai Kearifan Lokal, Budaya dan Sejarah. Seminar ini bertujuan untuk menambah wawasan dan memberikan pengetahuan tentang sejarah mengenai peran pelabuhan pada masa lalu dan masa sekarang dengan harapan menumbuhkan rasa cinta, rasa memiliki yang tinggi serta ikut membangun dan melestarikan budaya dan peninggalan-peninggalan yang ada di Pelabuhan Cirebon khususnya dan Kota Cirebon pada umumnya.

Seminar dimaksud dihadiri langsung oleh Sultan Keraton Kacirebonan, Pangeran Abdulgani Natadiningrat beserta sang adik, Pangeran Ruslan Amirul Mukminin, SH serta Sejarawan Mustaqim Asteja dari Komunitas Pusaka Cirebon Kendi Pertula. Selain jajaran dari Keraton Kacirebonan, tempat penyelenggaraan acara juga dipenuhi oleh karyawan dan karyawati Pelindo Group Cirebon yang antusias mengikuti jalannya seminar ini.

General Manager Pelindo Cirebon, Tengku Mursalin Rahim juga nampak hadir dan membuka acara seminar.

“Keberadaan Pelabuhan Cirebon atau pelabuhan mana pun di Indonesia, secara historis tidak lepas kaitannya dengan keberadaan kerajaan-kerajaan yang pada saat itu berdiri. Hal ini merupakan sejarah panjang yang harus diketahui. Pelindo sebagai perusahaan yang beroperasi di Kota Cirebon ingin agar nilai-nilai dan budaya yang ada di Cirebon dapat tetap lestari. Seminar ini memberikan wawasan kepada pegawai Pelindo Group di Cirebon sehingga lebih mencintai Pelabuhan Cirebon,” ujar Tengku dalam sambutannya.

Hal serupa pun dituturkan oleh Sultan Keraton Kacirebonan, Pangeran Abdulgani, “Kami sangat senang dengan adanya program seperti ini. Tadi juga saya sempat diajak berkeliling Pelabuhan Cirebon, banyak potensi pariwisata berbasis sejarah di sini. Kami harap potensi tersebut dapat dipelajari dan digali. Sehingga Kota Cirebon bisa menjadi berkembang menjadi destinasi wisata utama di Jawa Barat,” paparnya.

Seminar dilanjutkan dengan pemaparan dari Sejarawan Cirebon, Mustaqim Asteja yang memaparkan perkembangan Pelabuhan Cirebon sejak 1865-1942. Dijelaskan dengan sangat terperinci mengenai asal mula pelabuhan, asal mula nama-nama tempat di Kota Cirebon. Contohnya seperti asal mula nama Jalan Pekarungan yang dahulunya merupakan tempat dimana barang-barang yang akan dibawa ke Pelabuhan disortir dan dimasukkan ke dalam karung. Dalam paparan dimaksud juga diperlihatkan foto-foto dan lukisan wilayah di sekitar Pelabuhan Cirebon era 1865-1942.

Pada awalnya, Mustaqim juga mengatakan bahwa Pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan yang terletak di tepi sungai Cheribon. Kemudian datanglah VOC yang membangun kanal sepanjang 200 meter dengan lebar 20 meter untuk digunakan sebagai fasilitas sandar kapal-kapal asing. Pada saat itu VOC memonopoli perdagangan yang melalui Pelabuhan Cirebon. Setiap kapal yang akan berlayar dari Cirebon diharuskan membawa surat jalan dan dilengkapi pengawalan untuk menjaga keamanan barang dari ancaman perompak/bajak laut.

“Pada saat itu, barang-barang dibawa dari Cirebon dengan menggunakan kapal layar yang mengandalkan embusan angin menuju Batavia. Dari Batavia, barang-barang tersebut dipindahkan ke kapal yang lebih besar untuk dikirim ke Belanda,” paparnya.

Para peserta yang merupakan karyawan dan karyawati Pelindo Cirebon nampak antusias selama pemaparan berlangsung. Hal itu terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan saat sesi diskusi dengan narasumber.

Meskipun diselenggarakan dalam waktu yang singkat, manajemen Pelindo Cirebon berharap agar pengetahuan mengenai sejarah tersebut dapat dimanfaatkan untuk menggali potensi pariwisata Pelabuhan Cirebon di masa depan. (CP-06)

Be the first to comment on "Lestarikan dan Jaga Nilai Budaya Cirebon, Pelindo Gandeng Keraton Kacirebonan Gelar Seminar"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*