KEJAKSAN – Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon masih belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya baik melayani masyarakat maupun berkontribusi untuk Pemkot Cirebon.
Pasalnya, tingkat kebocoran sejak Tahun 2020 sampai dengan 2021 terus meningkat. Dimana tercatat kebocoran selama 2020 mencapai 38 persen dan meningkat di tahun 2021 hingga 40,90 persen.
Bahkan puncak meningkatnya kebocoran ada di Desember 2021 sebesar 44 persen. Hal itu bisa menjadi catatan kurang baik Perumda.
Atas hal tersebut, Ketua Dewan Pengawas Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kpta Cirebon, Drs Sumantho mengakui bahwa kebocoran yang di alami oleh PDAM memang ada peningkatan dari 2020 sampai 2021.
“Kebocoran itu memang terjadi karena salah satu faktornya usia pipa yang sudah cukup tua,” kata Sumantho saat diwawancarai Cirebonpos di sela-sela kegiatannya, Selasa (11/1).
Sumantho menjelaskan, pada saat uji coba pengairan air dari pipa besar ke pipa kecil pun masih adanya kendala sehingga terjadi kebocoran air.
“Mengurangi dan menambah debit air pada saat uji coba itu juga perlu adanya perhitungan yang matang. Sehingga tidak terjadi kebocoran,” ungkapnya.
Masih kata Sumantho, kebetulan ada beberapa pipa kecil terjadi kebocoran karena tekanan air yang cukup kencang.
“Faktor utamanya si usia pipa yang sudah tua dan memang perlu adanya perhitungan yang matang untuk itu,” ujarnya.
Sumantho menuturkan, Tahun 2022 ini pihaknya pun fokus memperbaiki itu semua sehingga kebocoran bisa terus menurun sampai batas normal dan tidak tinggi lagi.
“Kami fokus memperbaiki pipa-pipa air yang sudah cukup tua. Dan bisa mengurangi kebocoran yang ada di tahun lalu,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Usia Pipa Sudah Tua, Ketua Dewan Pengawas Akui Jadi Salah Satu Penyebab Masih Bocornya Distribusi Air Bersih"