Anggaran Subsidi Pemda Rp1,5 M, Kadishub Akui Penghasilan BRT Masih Dibawah Rp10 Juta

Foto : CP-06 Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan

KEJAKSAN – Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Cirebon masih belum maksimal memberikan kontribusi yang baik bagi Pendapatan Asli Daetah (PAD).

Bahkan, dana yang sudah dianggarkan dengan pendapatan masih belum sesuai yang diharapkan. Apalagi, baru 3 bulan berjalan sejak Oktober 2021 lalu sampai dengan sekarang.

Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan saat diwawancarai Cirebonpos di Balikota Cirebon, Rabu (5/1).

“Sejauh ini penghasilan dari BRT dari Oktober sampai Desember jauh dari yang diharapkan. Masih dibawah Rp10 juta. Semua itu ada di PD Pembangunan” kata Andi.

Andi mengungkapkan, BRT beroperasi dimulai pada Oktober 2021 lalu. Dimana koridor yang ada, kata dia, belum cukup menarik. Sehingga tahun ini mencoba melakukan pendekatan dengan daerah di luar Kota Cirebon.

“BRT tidak selalu berhenti, namun dari shelter 1 ke shelter lain. Kami pun bekerjasama dengan semua angkutan lainnya, sehingga bisa berjalan baik,” ungkapnya.

Menurut Andi, Tahun 2022 ini harus dilakukan peningkatan minimal ada koridor lainnya. Tentunya tidak semau dinas namun harus melihat kajian dahulu.

“Kalau mau duduk bersama, kedepan bisa mengurangi kepadatan mobil pribadi,” ujarnya.

Andi menjelaskan, BRT ini menggunakan anggaran operasional dari pemrintah daerah subsidi Rp1,5 miliar selama Tahun 2021. Karena dari mulai BBM dan perawatn cukup mahal.

“Tapi, pengasilan tidak seimbang dengan anggaran. Dimana Oktober sampai Desember tidak lebih dari Rp10 juta ada di PD Pembangunan,” jelasnya.

Tahun 2022, kata Andi, masih di anggarankan sebesar Rp1,5 miliar dan akan diberikan ke PD Pembangunan. Tapi bentuknya seperti apa, kata Andi, masih dibahas.

“Keinginan semua, mekanisme yang akan diterapkan alurnya jelas. Tarif masih, untuk anak sekolah Rp3 ribu, umum Rp5 ribu dan Supir 30 orang serta Pemandu bus 10,” pungkasnya. (CP-06)

Be the first to comment on "Anggaran Subsidi Pemda Rp1,5 M, Kadishub Akui Penghasilan BRT Masih Dibawah Rp10 Juta"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*