CIREBON – Bentrok antara petani di Wilayah HGU PT RNI (Persero) telah memakan korban jiwa beberapa hari lalu.
Hal itu menjadi perhatian pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat, tak terkecuali para wakil rakyat yang berada di DPR RI.
Demikian dikatakan oleh Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Dr Ir H E Herman Khaeron MSi dalam pers rilisnya, Rabu (6/10).
“Saya turut prihatin dengan terjadinya bentrok antar petani di wilayah HGU PT RNI (Persero) Kabupaten Indramayu. Saya juga turut berbela sungkawa atas korban jiwa petani meninggal 2 orang, seraya mengajak mari kita dudukan sengketa lahan ini dengan musyawarah dan mengedepankan kebersamaan,” ujar pria yang akrab disapa Hero ini.
Hero mengungkapkan, konflik di kawasan HGU PT RNI (Persero) ini telah lama berlangsung dan beberapa kali dirinya memfasilitasi pertemuan dengan kementrian kehutanan sebagai pemilik lahan dan PT RNI (Persero) sebagai pemilik HGU kebun Tebu tersebut.
“Namun, sayangnya tidak pernah selesai. Direksi RNI tidak pernah mendudukan persoalan ini dengan baik, bahkan selalu dengan cara-cara pendekatan aparat,” ungkapnya.
Hero meyakini, jika RNI serius menangani konflik pertanahan ini, dapat selesai secara baik dan dibangun sinergi saling menguntungkan antara BUMN dan warga sekitar.
“Nasi sudah jadi bubur, saat ini telah menelan korban jiwa. Dan jika tidak diselesaikan secara komprehensif akan terus terjadi konflik yang berkepanjangan, dan merugikan harmonisasi antar warga,” kata Hero.
Hero berharap polisi dapat menegakan hukum seadil-adilnya, memproses yang menyebabkan terjadinya 2 warga meninggal, dan membebaskan warga yang tidak bersalah.
“Aparat kepolisian tidak perlu represif, tegakan saja hukum seadil-adilnya,” tegasnya.
Terkit dengan Taryadi, salah seorang pimpinan Fraksi Demokrat dan juga anggota DPRD dari demokrat, Hero yakin tidak terlibat bentrokan, dan ia pun tahu sejak menjabat kepala desa dulu, aktif membela warga.
“Beberapa kali saya memfasilitasi pertemuan dengan para pejabat negara terkait dengan kawasan hutan di selatan indramayu, Taryadi selalu menyampaikan bahwa sejarahnya kawasan itu adalah kawasan hutan, dan warga berkeinginan mengembalikanya menjadi kawasan hutan sebagai penyangga kehidupan masyarakat, karena kehadiran RNI di kawasan itu tidak kunjung memberi kesejahteraan bagi warga sekitar HGU,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Soal Bentrok Petani, Anggota DPR RI Desak Direksi RNI Serius Tangani Konflik Pertanahan"