LEMAHWUNGKUK – Meningkatnya angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cirebon sedikit mempengaruhi iklim investasi dan penanaman modal.
Bahkan, nilai investasi di triwulan pertama lebih besar dibandingkan triwulan kedua ini. Namun, triwulan kedua belum selesai dihitung hingga akhir Juni mendatang.
Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Investasi dan Penanaman Modal DPMPTSP Kota Cirebon Hanry David saat diwawancari Cirebonpos di ruang kerjanya, Senin (28/6).
“Nilai investasi di triwulan pertama lebih tinggi dari triwulan ke dua, sebesar Rp184,17 miliar, sedangkan triwulan kedua baru masuk Rp106,65 miliar sampai Mei. Sementara Juni belum terhitung, sehingga sampai hari ini semua total Rp290,8 miliar,” kata David.
David mengungkapkan, penanaman modal tidak terhenti dan tetap berjalan karena melihat kehadiran masyarakat dengan antusias masih cukup tinggi. Akan tetapi, kata dia, ada beberapa yang tidak jadi melanjutkan pengurusan perijinannya.
“Dampak peningkatakan Covid di Bulan Mei dan Juni belum terlihat. Nanti akan terlihat dibulan Juli mendatang dengan capaian nilai investasi 3 bulan terakhir,” ungkapnya.
Masih kata David, dengan 58,16 persen sampai dengan pertengahan tahun ini, dirinya menyakini sampai dengan akhir 2021 mendatang bisa mencapai target Rp500 miliar dalam satu tahun.
“Kalau kita lihat kondisi ini, perkiraan Juni akan menghadapi tekanan lagi dan akan turun. Harapan kami sampai akhir tahun bisa masuk di 80 persen bagus sekali,” ujarnya.
Mudah-mudahan, lanjut David, Covid-19 ini segera mereda dan dampak tidak meluas. Investasi dikhawatirkan dengan kondisi saat ini barangkali ada lockdown tahap ke dua.
“Dengan keterbatasan anggaran masih harus mempersiapkan biaya untuk fiaibilities study. Mudah-mudahan ada perbaikan dari pendapatan daerah dan bisa diausun, sehingga bisa menjual kepada investor,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Meningkat, DPMPTSP Akui Pengaruhi Iklim Investasi"