Hadirkan Para Pengusaha, DKOKP Gelar Sosialisasi CHSE

KESAMBI – Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirrbon menggelar Sosialisasi CHSE (Clean Health Safety Environment) Dana Hibah Pariwisata Tahun Anggaran 2020.

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pengusaha baik Hotel, Restauran, Hiburan, dan lainnya, bertempat di Ball Room salah satu Hotel di Jalan Cipto Mangunkusumo, Selasa (1/12).

Sebesar Rp22,9 miliar diturunkan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membantu pengusaha Hotel dan Restauran di Kota Cirebon.

Demikian dikatakan oleh Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati saat diwawancarai oleh awak media usai acara.

“Hibah dana pariwisata ini sekitar Rp22,9 miliar. Dimana, penyaluran anggaran kepada pengusaha hotel dan restauran hanya 70 persen dan 30 persen untuk penguatannya,” kata Eti.

Eti mengungkapkan, sosialisasi ini sudah on the track sesuai regulasi dari Pemerintah Pusat. Yang jelas, prosesnya sudah berjalan dari mulai pemberitahuan dan sebagainya.

“Kami perlu syukuri, dimana Kota Cirebon menjadi salah satu daerah yang diberikan perhatian untuk membantu pengusaha,” ungkapnya.

Masih kata Eti, hikmah dari semua ini adalah menjalin komunikasi dengan baik antara dinas dengan para pelaku usaha, sehingga PAD akan jauh lebih baik.

“Banyak kriteria untuk bisa mendapatkan dana hibah, salah satunya perusahaan yang memiliki kontribusi pajak yang baik,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DKOKP Kota Cirebon, Agus Suherman SH MH mengatakan, kegiatan ini sosialisasi dana hibah pariwisata dari pemerintah pusat.

“Anggarannya dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekitar  Rp22,9 miliar. Dimana, 30 persen untuk sosialisasi bimtek, dan penopang kebersihan Kota Cirebon, dan 70 persen disalurkan ke pengusaha,” kata Agus.

Masih kata Agus, titik sentral yang akan mendapatkan hibah anggaran pariwisata sekitar 43 hotel dan 42 restoran. Selain itu, kata dia, Penunjang kegiatan APIP sekitar 1,5 persen dari anggaran.

“Ngajuin data pengusaha 85 ada perhitungan terbaru, sehingga ada yang teranulir. Pengusaha yang tidak mendapatkan dilibatkan dalam sosialisasi serta dilibatkan sarana prasarana,” pungkasnya. (CP-06)