KESAMBI – Revitalisasi yang dilakukan oleh investor PT Metro Panen Raya terhadap Pasar Balong masih belum juga selesai.
Pembangunan yang hanya dikerjakan pada lantai dasar saja membuat Perumda Pasar Berintan meminta kesanggupan investor dalan lanjutan pengerjaan lantai atasnya.
Demikian dikatakan oleh Direktur Utama Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon, Sekhurohman saat diwawancarai Cirebonpos di kantornya, Selasa (6/10).
“Kami sedang menunggu kesanggupan Gunawan sebagai Owner PT Metro untuk bertemu dengan kami dan menjelaskan kesanggupannya,” kata pria yang akrab disapa Rohman ini.
Rohman menjelaskan, BOT Pasar Balong selama 25 tahun setelah pembangunan selesai. Akan tetapi, kata dia, kontrak pembangunan 2 tahun sejak Tahun 2017 sampai dengan 2019, dimana semestinya sudah selesai perjanjian kerjasama pembangunannya.
“Sudah 10 bulan berjalan dan 2020 presentasi pembangunannya minim sekali, hanya 20 persen-an,” jelasnya.
Masih kata Rohman, 10 September 2020 lalu Perumda Pasar sudah melakukan pemanggilan dan yang datang bukan Gunawan selaku Owner PT Metro, tetapi bawahannya.
“Hari Jumat kemarin saya panggil manajemen klarifikasi menghadirkan Gunawan. Jangan sampai saya bersurat kembali, gak sesuai lagi. Waktu mereka yang tentukan. Saya yang tentukan mengelak terus,” ujarnya.
Rohman pun mengungkapkan, didalam PKS ada mekanisme jika terjadi perselisihan dengan pihak PT Metro yakni musyawarah mufakat. Jika tidak ada solusi, dibawa ke Walikota selaku owner, jika perselisihan belum bisa diselesaikan, dibawa keperadilan.
“Kami tetap mengawal dan konsentrasi terhadap itu. Alternatif pertama saya yakinkan Metro mampu gak melaksanakan pembangunan,” ungkapnya.
Rohman menuturkan, kalau PT Metro mampu melanjutkan harus adendum, tetapi kesanggupannya yang serius atau pihaknya akan membuat perjanjian yang agak pengikat dan tidak terlalu lunak.
“Kalau tidak sanggup, kita akan take over mencari investor lain,” tandasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Pembangunan Pasar Balong Tak Kunjung Selesai, Dirut Perumda Pasar Segera Carikan Investor Lain"