KEJAKSAN – Parkir kendaraan bermotor dan mobil di RSD Gunung Jati Cirebon kembali disoal.
Pasalnya, pasien rawat inap disana dimintai tarif parkir. Bahkan, portal pembatas parkir yang sudah rusak tidak segera diperbaiki dan mengenai salah satu kendaraan mobil pasien.
Harry Saputra Gani salah satu pasien rawat inap ruangan VIP Cakrabuna RSD Gunung Jati menceritakan kejadian yang menimpa dirinya, dimana awal mula itu pada Sabtu malam, disaat istri nya pulang dari RS di mintai uang parkir oleh petugas parkir setempat.
“Lalu istri saya telpon, saya bilang loh sejak kapan pasien rawat inap RSGJ di suruh bayar parkiran. Bukannya pasien rawat inap itu di bebaskan parkiran?,” ujar Harry kepada Cirebonpos, Minggu (12/7).
Kemudian, lanjut Harry, hari ini, dirinya diperbolehkan pulang dari RS. Pun, ketika istrinya menjemput dengan teman menggunakan mobil, dimintai kembali uang parkir, dan petugas meminta nomor telpon dirinya.
“Lalu, diberikanlah nomor telepon temen saya. Tetiba di HP temen saya ada WA masuk, dengan nada ancaman,” terangnya.
Lalu, kata Harry, pada saat keluar di tagih kembali uang parkirnya, Harry pun menanyakan lagi kepada petugas parkir yang jaga apakah pasien rawat inap disuruh bayar juga di rumah sakit.
“Petugas parkir bilang aturan perusahaan begitu. Lalu, pas mobil saya disilahkan jalan palang pintu jatuh tepat ke atap mobil. Mobil saya jadi lecet dan tergores. Dan dia bilang itu rusak sudah berkali-kali jatuh begitu,” kata pria yang juga menjabat Anggota DPRD Kota Cirebon ini.
Harry menanyakan kembali suudah diketahui rusak masih di biarkan, petugas jaga parkir tersebut alasannya bermacam-macam. Bahkan dilapangan, dirinya mendapatkan informasi dari pasien rawat inap lain ternyata mereka semua di minta bayaran parkir juga.
“Masa di rumah sakit swasta saja pasien rawat inap dibebaskan parkirnya . Ini kok justru di tagih. Menejemennya kok seperti preman saja. Apalagi perangkat plang nya rusak dan membahayakan masih di pasang disana. Kalau yang terkena itu pasien naik motor bagaimana,” ketusnya.
Harry menuturkan, RSD Gunung Jati merupakan rumah sakit pemerintah yang notabennya etelase pemerintahan untuk pelayanan kepada masyarakat.
“Harusnya memperhatikan hal seperti ini. Kelakuan pihak ke 3 atau vendor parkiran ini kan justru membuat malu pihak rumah sakit. Dan jelas akan bisa imbas ke Pemerintah Kota,” tuturnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Anggota DPRD Pertanyakan Manajemen Parkir di RSD Gunung Jati"