KEJAKSAN – Perebutan jabatan Alat Kelengkapan DPRD (AKD) di DPRD Kota Cirebon yang belum menemui titik terang, menjadi sorotan petinggi Partai di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Salah satunya, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, Irfan Suryanagar yang menginginkan tidak ada koalisi dan kubu-kubuan di dalam DPRD Kota Cirebon. Sehingga kedepan DPRD bisa berjalan kolektif kolegial.
Demikian dikatakan oleh Irfan saat di wawancarai oleh Cirebonpos usai membuka Rakercab DPC Partai Demokrat Kota Cirebon di salah satu Hotel di Jalan Siliwangi, Minggu (29/9) siang.
“Bubarkan saja dua kubu atau koalisi di DPRD Kota Cirebon, jadikan satu. Gak usah pakai hitung-hitungan, pakailah cinta dan kasih,” tegas Irfan.
Irfan mengungkapkan, pada saat di DPRD Provinsi pun menggunakan cinta dan kasih, dimana siapa yang memenangkan Pileg memilih dahulu mau di komisi berapa.
“Kemudian dilanjut pemenang ke 2, 3, 4, 5, dan terus sampai selesai sehingga semua jelas mendapatkan itu,” ungkapnya.
Irfan pun menginstruksikan kepada Fraksi Demokrat agar tidak menggunakan hitung-hitungan angka. Dirinya memastikan akan berbicara dengan Ketua Partai lain di Jawa Barat untuk membahas AKD tersebut.
“Beberapa daerah saya bicara dengan ketua partainya clear dengan cepat, di Kota Cirebon kenapa tidak. DPRD kan kolektof kolegial bukan komando” ujarnya.
Masih kata Irfan, dirinya sudah berbicara dengan Saan Mustofa, Eti Herawati, PKB, Golkar, PDI Perjuangan, dan semua sepakat untuk AKD di Kota Cirebon tidak ada kubu-kubuan.
“Tidak masalah semua bisa menerima dan sepakat. Apa yang dipermasalahkan, AKD akan clear di Kota Cirebon,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Tak Perlu Pakai Hitung-hitungan Angka di AKD, Ketua DPD Demokrat Jabar: Bubarkan Saja Dua Kubu atau Koalisi di DPRD"