KEJAKSAN – Salah satu Kedai Kopi di Jalan Pekalipan Kota Cirebon tutup setelah mendapat ancaman dari seseorang yang datang sambil membawa senjata tajam.
Aksi tersebut mendapat respon keras dari puluhan Barista atau Pembuat Kopi di Kota Cirebon.
Atas hal itu, Puluhan Barista atau pembuat kopi Cirebon menggelar aksi solidaritas di halaman Polres Cirebon Kota. Ngopi Bareng di halaman Polres Cirebon Kota digelar untuk anggota kepolisian dan masyarakat umum, Selasa (17/9). Nampak hadir juga dalam kegiatan tersebut Wakil Walikota Cirebon, Eti Herawati.
Salah seorang Pegiat Kopi Cirebon, Okim mengatakan, kasus ancaman hingga menyebabkan tutupnya kedai kopi itu sudah diserahkan kepada pihak berwajib.
“Kami sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pemangku kebijakan dan pihak kepolisian selaku pengayom masyarakat,” kata Okim.
Ia dan pegiat kopi lainnya meminta kepada pihak kepolisian memberikan kepastian keamanan bagi masyarakat dan seluruh pedagang kopi di wilayah Cirebon.
“Kami ingin jaminan atas keamanan kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon, khususnya untuk Pedagang Kopi,” tegasnya.
Pihaknya pun menuntut kepolisian menindak tegas segala bentuk premanisme dan aksi kriminal lainnya yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di Cirebon.
“Menindak tegas segala upaya dan tindakan premanisme yang dilakukan sebagian oknum yang akhir-akhir ini marak di Kota Cirebon,” ujarnya.
Menurut Okim, jika keamanan dan kenyamanan masyarakat dapat terjamin maka Cirebon menjadi daerah yang bersahabat bagi pendatang dan bagi warganya sendiri.
“Menurut kami, daripada melakukan aksi kekerasan yang mengganggu keamanan, lebih baik meneguk secangkir kopi sambil ngobrol santai. Karena dengan secangkir kopi pikiran jadi tenang,” paparnya.
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota Roland Ronaldy mengerahkan jajarannya untuk memburu pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Pihaknya menegaskan, tidak ada seorang pun yang kebal dimata hukum, walaupun pelaku mengaku dekat dengan sejumlah pejabat dan pemangku kebijakan di Kota Cirebon. Di mata hukum semuanya akan diperlakukan sesuai prosedur.
“Berdasarkan informasi yang kami miliki, pelaku secepatnya akan dihadapkan pada hukum,” kata Roland.
Roland menjelaskan, berdasarkan informasi awal pelaku melakukan ancaman pemilik kedai kopi menggunakan senjata tajam saat pembeli sedang ramai.
Ia menegaskan, walaupun aksi premanisme itu menjadi sorotan masyarakat karena tengah viral di Medsos, Kota Cirebon hingga kini dalam keadaan aman terkendali.
“Pasca kejadian kami dan Walikota Cirebon jalan-jalan dan ngopi bareng di sekitar Jalan Pekalipan. Setelah ngobrol dengan para pedagang dan pengunjung yang ada, mereka merasa aman,” ungkapnya.
Ia meminta, masyarakat menyerahkan kasus ini pada petugas karena keamanan, kenyamanan, ketertiban merupakan tanggungjawab bersama.
“Kasus ini akan kami tangani dengan cepat dan efektif,” tuturnya.
Ia menyatakan, para pedagang kopi lainnya tidak perlu merasa khawatir buka seperti biasa, melakukan inovasi yang menarik untuk mendatangkan lebih banyak pembeli, serta memperkuat solidaritas antar pedagang.
“Solidaritas antar pelaku usaha sangat diperlukan, sehingga terjadi komunikasi yang kuat. Pedagang kopi tidak perlu takut, buka seperti biasa jangan terganggu dengan peristiwa yang lalu karena dalam penanganan petugas,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dibubuhkan tanda tangan dukungan dari para Barista, Wakil Walikota, Polres Cirebon Kota dan pihak lain untuk Kota Cirebon Aman. (CP-06)
Be the first to comment on "Minta Jaminan Keamanan, Puluhan Barista Gelar Aksi Solidaritas"