LEMAHWUNGKUK – Walikota Cirebon mendesak jajarannya untuk dapat meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya, masih banyaknya potensi penerimaan pajak dan retribusi yang belum tergali.
Menurut Nashrudin Azis, anggaran yang diterima Pemda Kota Cirebon setiap tahunnya baik yang bersumber dari APBD Jawa Barat ataupun APBN hanya cukup untuk operasinal jalannya pemerintahan, sedangkan untuk belanja program kepada masyarakat, masih membutuhkan sokongan dana dari sumber lain.
“Anggaran untuk operasional tak perlu dikurang-kurangi, biarkan seperti itu, yang perlu dilakukan adalah meningkatkan penerimaan PAD,” kata Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH saat memberikan arahan rapat evaluasi PAD Triwulan II, Kamis (1/8).
Azis mengungkapkan, upaya meningkatkan penerimaan PAD tidak hanya menjadi tanggungjawab Badan Keuangan Daerah (BKD) akan tetapi tiap dinas yang memiliki kewenangan menarik pajak atau retribusi harus lebih kreatif.
“Misal Dinas Perhubungan, coba pikirkan bagaimana meningkatkan penerimaan retribusi parkir,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKD Kota Cirebon, Agus Mulyadi menuturkan, terkait potensi penerimaan PAD pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan kajian untuk mengukur seberapa besar potensi PAD di Kota Cirebon.
“Jadi, target peningkatan pendapatan tidak hanya asal 5 persen, 10 persen, tapi harus benar-benar hasil kajian,” kata Agus.
Terkait target penerimaan retribusi parkir yang tak kunjung mencapai target, Agus menambahkan hal itu disebabkan karena banyak faktor, diantaranya faktor regulasi, pengelolaan dan tarif yang harus dirubah.
“Jika tetap menerapkan pola lama, maka target pendapatan akan sulit tercapai. Dan itu terjadi di beberapa sektor seperti retribusi sampah dan parkir,” tandasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Tak Perlu Kurangi Anggaran Operasional, Walikota Desak SKPD Lebih Kreatif Tingkatkan Potensi PAD"