KUNINGAN – Asian Vision Institute (AVI) bersama Perempuan Jenggala menggulirkan program kerjasama pengembangan Desa di dua negara yakni Indonesia dengan Kamboja. AVI selaku lembaga independen yang dibentuk dari hasil kerjasama bilateral antara Indonesia dan Kamboja, berkomitmen untuk meningkatkan potensi desa yang berkelas dunia.
“Kami dan Perempuan Jenggala melakukan kunjungan ke Desa Cibuntu guna menggelar kerjasama dalam program pengembangan 100 desa antara Indonesia dan Kamboja. Kami sebagai lembaga independen dari hasil kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Kamboja sebagaibihkomitmen 60 tahun kerjasama antara kedua negara, “kata Direktur AVI untuk Indonesia Dinna Wisnu PhD saat diwawancara selepas acara, Kamis (1/8).
Pengembangan desa dengan titik tumpu pemberdayaan berbasis pemberdayaan perempuan, dikatakannya, karena di Asia kurang memperhatikan perempuan yang sudah banyak menunjang pembangunan. Maka, melalui AVI ingin menonjolkan pelajaran berharga di Asia dengan harapan negara lain dapat mengapresiasi titik tumpu pembangunan terutama melalui desa yang melibatkan perempuan didalamnya.
“Untuk Jawa Barat dipilih dua desa yakni di Desa Karangsong Indramayu dan di Cibuntu Kuningan, selain itu kami juga akan bertolak untuk wilayah lain yakni di Yogyakarta, Bali dan NTB,” jelasnya.
Pada pelaksanaan program ini, untuk model relasi desa dipilih melalui karakteristik. Terutama desa yang memiliki sejarah, wisata, dan desa yang memiliki kriteria cukup dalam bidang hospitality.
“Haerapan kita kegiatan ini bukan hanya berkontribusi untuk desa akan tetapi lebih menyemangati lagi pemerintah dalam memberikan perhatian untuk desa,” ucapnya.
Selain itu, dijelaskannya dalam hubungan luar negeri dapat menguatkan peranan Indonesia untuk dunia. Kemudian, ditingkatan global pihaknya akan memperkenalkan pada perayaan Asia Afrika ke-65 di tahun 2020 mendatang agar Indonesia disegani oleh dunia.
“Penentuan desa yakni desa yang cukup dalam relasi masyarakat juga produk yang dimiliki desa, serta keterlibatan perempuan,” tuturnya.
Setelah penentuan desa, dirinya mengungkapkan, akan dilakukan trainer kepada desa-desa dari kedua negara. Kedepan dari kedua belah pihak dari masing-masing negara akan di kolaborasikan melalui program yang digulirkan. Agar produk yang dikeluarkan oleh desa dapat menjadi produk unggulan dari hasil kolaborasi dari kedua belah pihak negara.
Sementara itu, Ketua Perempuan Jenggala Indonesia, Vicky Widyani Kartiwa mengatakan, Perempuan Jenggala memilih Desa Cibuntu karena Desa tersebut jika dilihat secara koperhensif memiliki keunggulan dari pemngembangan produk dan juga hospitality yang dimiliki.
“Karena Desa Cibuntu sudah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pariwisata, membuat kami memilih Desa Cibuntu untuk masuk dalam program yang digulirkan oleh AVI, ” pungkasnya. (CP-02)
Be the first to comment on "Gandeng Perempuan Jenggala, AVI Kembangkan Desa Wisata Berbasis Pemberdayaan Perempuan"