CIREBON – Cirebon Power berbagi pengetahuan terkait industry pembangkit litsrik, dengan 52 siswa jurusan kelistrikan di SMK Samudra Nusantara. Acara tersebut merupakan kegiatan Belajar Bersama Industri, yang menjadi bagian dari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru di SMK Samudra Nusantara.
Senior Manager Affairs Cirebon Power, Yusuf Arianto dan Head Of Vocational Training Cirebon Power, Menurut Yusuf, dirinya memberikan informasi mengenai praktik dunia kerja yang sebenarnya, yang diharapkan dapat memotivasi siswa baru untuk menyiapkan kompetensi dan keahlian menghadapi dunia kerja sebenarnya.
“Kisah nyata dari perusahaan secara langsung terkait dunia industri, diharapkan bisa memotivasi para siswa,” ujar Yusuf, Jumat (19/7).
Yusuf juga menuturkan, bahwa peluang kerja yang dimiliki oleh lulusan SMK sangat luas. Terutama jurusan kelistrikan. Bahkan saat ini, sudah ada lulusan SMK Samudra Nusantara, yang sudah bekerja di Cirebon Power. Sehingga, ia juga menjelaskan bagaimana cara meraih peluang-peluang tersebut. Yusuf juga mengatakan, bahwa perusahaannya siap menerima siswa lulusan SMK yang kompeten untuk bekerja.
“Jika memang sesuai kompetensi yang dibutuhkan, kita sangat siap menerima lulusan dari SMK,” kata Yusuf.
Head Of Vocational Training Cirebon Power, Towip juga mengungkapkan, bahwa kebutuhan tenaga kerja dalam bidang ketenagalistrikan masih sangat kurang. Apalagi, saat ini sejumlah pembangkit listrik sedang dibangun di sejumlah daerah di Indonesia. Ia juga menuturkan, pembangkit listrik Cirebon Power Unit 2, rencananya akan mulai dioperasikan pada tahun 2022 nanti. Jika sudah mulai beroperasi, kebutuhan operatornya juga tidak sedikit.
“Kebutuhan operator untuk Pembangkit Cirebon Power unit 2, diperkirakan mencapai 200 orang,” kata Towip.
Ia berharap peluang-peluang tersebut bisa diambil oleh warga lokal. Sehingga keberadaan perusahaan, manfaatnya juga bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar. Towip juga mematahkan argumen banyak orang terkait jurusan kelistrikan. Tidak sedikit orang yang beranggapan, bahwa jurusan kelistrikan hanya memiliki keahlian memasang lampu saja. Namun sebenarnya, banyak kelebihan lain yang bisa untuk dikembangkan.
Towip juga mendorong lulusan SMK untuk tetap melanjutkan jenjang pendidikannya. Walaupun mayoritas lulusan SMK menginginkan langsung bekerja, namun ia berharap para siswa bisa terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, agar menguasai keahlian yang lebih spesifik dan mendalam. Sebagai alumni SMK, Towip juga mengaku melanjutkan jenjang pendidikannya hingga perguruan tinggi, sambil bekerja. Bahkan, saat ini ia menjadi salah satu calon dosen teknik di Universitas Negeri Solo.
“Walaupun lulusan SMK, pendidikannya harus tetap dilanjutkan. Bisa juga dilakukan sambil bekerja,” katanya.
Jahri Faidi, Kepala Sekolah SMK Samudra Nusantara, mengucapkan terma kasih atas kesediaan Cirebon Power, ikut terlibat dalam kegiatan Belajar Bersama Industri di sekolahnya. Jahri mengatakan, informasi tentang dunia industri yang disampaikan oleh pelaku industri secara langsung, akan diterima berbeda oleh siswa.
“Kalau guru yang ngomong, mungkin hanya dianggap sekilas info saja. Tapi kalau pelaku industri langsung yang menyampaikan, mungkin penerimaan siswa juga akan lebih jelas,” kata Jahri.
Ia juga membenarkan, bahwa pandangan banyak orang tentang jurusan listrik masih kurang positif. Tidak sedikit yang menganggap, jurusan listrik SMK hanya bisa memasang lampu. Hal tersebut juga berdampak pada jumlah siswa yang memilih jurusan kelistrikan. Menurut Jahri, jumlah siswa yang memilih jurusan kelistrikan, lebih sedikit dibandingan dengan jurusan lainnya. Namun ia juga bersyukur, setiap tahunnya jumlah siswa yang memilih jurusan tersebut, terus meningkat.
“Alhamdulillah terus meningkat jumlah siswa di jurusan kelistrikan. Bahkan ada yang sudah diterima bekerja di Cirebon Power juga,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Di MPLS SMK Samudera, Cirebon Power Bedah Peluang Dunia Kerja"