SUMBER – Program Smart City (Kota Pintar) yang digagas Pemkab Cirebon dinilai sebagai perwujudan dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Mengingat, didalamnya adalah suatu aplikasi sistem berbasis pemanfaatan teknologi yang memfasilitasi akses kebutuhan dasar masyarakat.
“Ada tiga program unggulan dalam Smart City yang tengah kami gagas. Semuanya itu merupakan pelayanan dasar bagi masyarakat seperti penyediaan informasi respon cepat (Quick Win). Kemudian perihal informasi layanan akte kelahiran dan rujukan online yang tersentral di Dinas Kesehatan,” kata Sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon, Yadi Wikarsa usai kegiatan ekspos bersama Plt Bupati di kantornya, Rabu (17/7).
Yadi menjelaskan, rintisan program Smart City merupakan garapan yang prosesnya masuk pada tahun kedua. Sebelumnya pihaknya sudah melakukan assesment sebanyak tiga kali sejak 2016 hingga 2017. Kemudian di tahun ke 2018, kaya Yadi, Kabupaten Cirebon dinyatakan salah satu dari 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang terpilih sebagai rintisan program Smart City.
“Setelah semua proses itu dijalankan yang kemudian dubangun peta blue print jalannya, serta sudah dievaluasi. Kemudian kami dinyatakan lolos melanjutkan program Smart City ini. Sehingga tiga program unggulan itu menjadi trigger bagaimana kedepan pemerintah daerah memberikan aksesibilitas yang kuat terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Oleh karenanya, kata Yadi, gagasan yang menjadi rintisan tentunya harus siap dijalankan. Bagaimanapun, kata dia, kalau perkembangan teknologi tidak dibarengi inovasi dan berorientasi pada kepentingan masyarakat, nantinya bisa disalahgunakan. Sehingga, Pemda melalui Kominfo berkonsentrasi untuk bisa melakukan itu.
Selain itu, berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan berbasis informasi dalam rangka good government, pihaknya meyakini tiga hal yang jadi konsentrasi yaitu aksesibilitas, partisipasi dan keterbukaan informasi bisa diwujudkan. Sejalan degan itu, baik sarana dan insfratruktur serta sistem yang dibangun didalamnya tengah diseimbangkan. Meskipun agak keteteran, karena resiko pembangunan du bidang teknologi mrmbutuhka biaya yang awalnya tinggi dan memang terbatas.
“Tapi, kami tidak putus inovasi baik ke Provinsi kita ajukan bantuan anggaran. Itu tujuannya dalam rangka mendukung Smart City dan penyelenggaraan pemerintah berbasis informasi. Selain itu, untuk SDM jujur kita ada keterbatasan, tapi inovasi tetap jalan. Artinya, ketika SDM ada keterbatasan moratorium PNS, sekarang tenaga honor sangat dibatasi. Tapi tidak putus disitu, kita kerjasama dengan pihak yang punya kapasitas disitu,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menyebutkan, Diskominfo merupakan lembaga yang paling penting dalam memberikan informasi dari masyarakat ataupun sebaliknya. Maju mundurnya dinas, kata Imron, bisa diketahui dalam mengolah informasi dan data untuk kelanjutan pembangunan di Kabupaten Cirebon.
“Jadi, kalau kita tahu informasi dan data, maka melangkahnya bisa lebih tahu. Karena kita ini sudah otonom, artinya pemerintah pusat maupun Jabar terserah daerah masing-masing untuk berekspresi. Diantaranya Smart City yang digagas tentu agar Kabupaten Cirebon lebih maju lagi. Dan yang paling dominan dinas ini untuk bisa menjadi Smart City yang bisa terealisasi,” ungkap Imron. (CP-02)
Be the first to comment on "Masuk 100 Smart City, Diskominfo Siapkan 3 Program Unggulan"