KESAMBI – Angin kencang yang melanda Kota Cirebon dan sekitarnya yang berlangsung sejak Hari Rabu lalu, membuat beberapa fasilitas umum rusak.
Pagi tadi, sebuah pohon besar Randu Kapuk tumbang di depan Sport Center Jalan Pemuda dan menimpa sebuah Mobil dan motor serta atap seng gedung baru Sekretariat Daerah (Setda) 8 Lantai di belakang Balaikota rusak akibat diterpa angin kencang. Jumat (3/8) sekitar pukul 09.45 WIB.
Dalam kejadian pohon tumbang, 1 orang pengendara motor meninggal dunia, dan 2 orang di dalam mobil selamat.
“Angin kencang ini sangat berbahaya dan harus berhati hati terutama ketika dekat dengan pohon,” ungkap salah satu warga yang sedang melintas, Hasan Hidayat kepada Cirebonpos di lokasi kejadian.
Hasan menambahkan, pohon tumbang sempat membuat kaget masyarakat yang berada disekitarnya. Warga langsung berdatangan berusaha dan melihat kendaraan yang tertimpa batang pohon yang besar. Sebuah mobil kendaraan dengan plat Nomor E1486 ML dan sepeda motor yang melintas tertimpa pohon tumbang.
Terpisah, akibat angin kencang atap seng yang ada di gedung Setda 8 Lantai yang baru juga rusak. Akibat angin kencang atap seng nyaris lepas, sehingga membuat sejumlah warga khawatir.
“Semoga seng tersebut tidak terlepas dan menimpa warga. Angin kencang memang terjadi sejak Rabu kemarin,” kata salah satu pengendara yang sedang melintas didepan Balaikota Cirebon, Rudi Wijaya.
Rudi berharap, perbaikan segera dilakukan agar tidak terjadi korban tertimpa atap seng yang sudah setengah lepas. Tampak atap lepas membuat suara kencang yang membuat khawatir siapapun yang barada di lokasi Balaikota Cirebon
Sementara itu terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR, Hanry David mengatakan Pohon di Kota Cirebon ada tiga kategori diantaranya pohon kering, pohon tumbuh tidak seimbang dan pohon sudah tua. Seperti terjadi sekarang, kata Hanry, masuk kategori pohon sehat tetapi akarnya tidak seimbang.
“Pohon tumbang sekarang masuk kedalam sehat, tetapi akarnya tidak seimbang sehingga tumbang,” kata Hanry.
Sebenearnya, lanjut Hanry, pihaknya sudah mempunyai rencana untuk mengeksekusi pohon yang rawan tumbang. Secara keseluruhan, sebanyak 20 pohon yang akan dieksekusi, seperti di Jalan Wahidin, Cipto, Bima, dan Perumnas.
“Perlu diwaspadai sebuah pohon besar disebelah Geprek Bensu Wahidin rawan tumbang, warga untuk berhati hati,” ujarnya.
Hanry menghimbau kepada warga ketika terdapat pohon yang rawan tumbang untuk bisa melaporkan kepadanya. ”Jika ada laporan warga kami langsung turun,” katanya.
Adapun identitas korban meninggal dunia akibat tertimpa pohon dan sempat dilarikan ke RSUD Gunung Jati, Rawika lahir di Cirebon, 10 November 1971, alamat banjaran RT/RW 02/02 Kecamatan Sumber Jaya Majalengka. (CP-06)
Astafirullah, ini jadi PR nih untuk pemkot, perawatan tumbuhan2 di pinggir jalan, kadang ranting2 yang kering sering jatuh2 selain bisa mengotori linkungan bisa juga membahayakan contoh seperti ini