LEMAHWUNGKUK – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon menyatakan partisipasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon tahun 2018 meningkat dari Pilkada sebelumnya di tahun 2013 lalu. Namun demikian, angka yang meningkat tersebut belum mencapai target dari apa yang ditetapkan oleh KPU RI.
Komisioner KPU Kota Cirebon, Dita Hudayani mengatakan, partisipasi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cirebon tahun 2018 sebesar 72,13 persen. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang di targetkan oleh KPU Kota Cirebon dimana sebelumnya untuk parstisipasi masyarakat di Kota Cirebon ditargetkan sebesar 78%.
“KPU RI menentukan partisipasi Pilkada sebesar 77,5 persen dan ini adalah tugas kita bersama,” ujarnya, saat Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan suara tingkat kota, yang berlangsung di Kantor KPU Kota Cirebon, Jalan Palang Merah, Rabu (4/7).
Periode yang lalu, dikatakan Dita, pada saat pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun 2013 partisipasi ada di angka 69 persen.
“Jadi, tahun 2018 ini memang ada peningkatan, namun, ini belum mencapau target dari apa yang sudah kita targetkan dan ini adalah upaya kita bersama,” ungkapnya.
Dita mengungkapkan, pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dari jumlah pemilih 234.802, yang menggunakan hak pilih sebanyak 169.359.
“Maka, pemilhan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Kota Cirebon mencapai 72,13 persen. Ada peningkatan juga, dan ini hasil kerja keras kita semua,” tandasnya.
Sementara itu, Pj Walikota Cirebon, Dedi Taufik mengapresiasi naiknya angka partisipasi pemilih di Kota Cirebon dari 69 persen menjadi 72 persen.
“Walaupun ditargetkan 78 persen, tapi ini langkah yang sudah baik,” ungkap Dedi. (CP-02)
Be the first to comment on "Belum Sesuai Target, KPU Akui Partisipasi Pemilih Alami Kenaikan"